Insitekaltim,Samarinda – Ketika suara pemilu tak lagi menyebut namanya, langkah Nidya Listiyono tetap berirama. Mantan Ketua Komisi II DPRD Kaltim dari Fraksi Partai Golkar ini seolah menari di atas nada kegagalan, tak membiarkan nada minor mengalahkan semangat juangnya. Meski tak terpilih lagi di periode 2024-2029, Nidya tak henti berkontribusi, menebar asa layaknya sinar mentari yang tak kenal lelah menerangi, meyakini bahwa perjuangan politik lebih dari sekadar kursi, tapi tentang dedikasi yang terus menggema dalam tiap langkahnya.
“Apakah setelah saya tidak terpilih, saya akan berhenti berkontribusi untuk rakyat? Tentu tidak,” ucapnya pasti.
Nidya Listiyono bukanlah sosok baru dalam dunia politik Kalimantan Timur. Sebagai mantan Ketua Komisi II DPRD, ia memimpin berbagai inisiatif untuk mendorong kemajuan daerah. Meski tidak berhasil mendapatkan kursi di periode 2024-2029, Nidya tidak menganggap kegagalan itu sebagai akhir dari karier politiknya.
Di balik riuh cangkir kopi yang beradu dengan meja, semangat Nidya Listiyono kala itu bercampur aroma hangat kopi yang memeluk pagi di ruang Working Space S-Caffe, Samarinda, tempat digelarnya ‘Ngopi Bareng Nidya Listyono Bersama Wartawan’ oleh JMSI Kaltim, Kamis (5/9/2024), ia menyampaikan bahwa pengalaman politik yang diperolehnya justru memperkuat tekadnya untuk terus berjuang demi masyarakat.
“Saya akan terus bergerak dan berjuang melalui pemikiran-pemikiran saya,” ujar Nidya penuh keyakinan. Baginya, perjuangan politik bukan sekadar soal jabatan, tetapi tentang dedikasi yang berkelanjutan. Hal inilah yang menjadi prinsipnya, di mana ia tidak sudi menyerah walaupun tantangan datang menghadang.
Sebagai Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono tidak hanya menjadi seorang politisi yang memegang jabatan formal. Ia juga memimpin berbagai program yang berdampak besar bagi masyarakat. Salah satu inisiatif yang paling dibanggakannya adalah peningkatan pendapatan daerah melalui berbagai strategi optimalisasi ekonomi. Nidya bahkan ikut berperan penting dalam proses hibah lahan untuk pembangunan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 di Kaltim, yang menjadi bukti nyata komitmennya terhadap pendidikan.
“Kami di Komisi II berupaya keras meningkatkan pendapatan daerah. Salah satu langkah kami adalah memberikan hibah lahan untuk madrasah,” jelas Nidya. Bagi Nidya, pendidikan adalah fondasi penting yang harus diperkuat untuk mendukung perkembangan generasi muda, terutama di tengah tantangan pembangunan seperti Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dari Swasta ke Politik
Tidak banyak yang tahu bahwa sebelum terjun ke dunia politik, Nidya Listiyono telah menghabiskan 15 tahun kariernya di sektor swasta sebagai manajer, marketing dan auditor. Pengalaman panjang di dunia bisnis ini memberikan Nidya kemampuan manajerial yang kuat serta mental baja dalam menghadapi berbagai situasi. “Kesuksesan itu bukanlah sesuatu yang diberikan, tapi harus direbut,” ucap Nidya, mengingatkan bahwa kesuksesan datang dari kerja keras dan ketekunan.
Pengalaman di sektor swasta inilah yang memberinya wawasan luas dalam mengelola organisasi serta memimpin dengan prinsip-prinsip yang kokoh. Ia selalu menekankan pentingnya kerja sama tim dalam mencapai tujuan bersama. “Seorang ketua tidak bisa berjalan sendirian, makanya dibutuhkan teamwork,” tambahnya. Hal ini ia terapkan, baik dalam karier politik maupun saat memimpin inisiatif-inisiatif sosial lainnya.
Komitmen untuk Terus Berkontribusi
Meski tidak lagi menjabat sebagai anggota DPRD, Nidya Listiyono tetap bertekad untuk terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Kalimantan Timur. Sebagai dosen di Universitas Mulawarman, ia aktif berbagi ilmu dan pengalaman kepada generasi muda. Selain itu, Nidya juga memastikan bahwa perannya di partai politik tetap berlanjut, meski tidak berada di garis depan politik praktis. Baginya, berkontribusi kepada masyarakat tidak terbatas pada posisi atau jabatan tertentu.
“Kalimantan Timur dengan adanya IKN sudah pasti akan berdampak domino pada pembangunan, infrastruktur, dan sebagainya,” jelas Nidya. Ia menyoroti pentingnya pendidikan dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Bagi Nidya, proyek IKN tidak hanya sekadar pembangunan fisik, tetapi juga sebuah kesempatan untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia di Kaltim.
Di akhir sesi ‘Ngopi Bareng Nidya Listiyono Bersama Wartawan’, pria yang akrab dipanggil Tyo itu menyampaikan pesan yang penuh semangat bagi semua orang yang hadir. “Saya masih akan terus eksis, karena saya juga masih berkecimpung di dunia bisnis dan pendidikan. Selama kita masih punya semangat untuk bermanfaat bagi orang lain, perjuangan tidak akan pernah berakhir,” tandas Ketua Dewan Pakar JMSI Kaltim itu. Kata-kata ini menjadi bukti bahwa Nidya Listiyono adalah seorang pejuang yang tidak menyerah.
Melalui acara ini, Nidya tidak hanya menceritakan perjalanan politiknya, tetapi juga menginspirasi banyak orang bahwa semangat untuk terus berkarya tidak boleh padam, apapun rintangan yang dihadapi, seperti tajuk acara ini “Langkah Pasti Menyemai Karya, Terus Berbakti Demi Negeri”.