Reporter: Akmal – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam ) VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Heri Wiranto bersama Kapolda Kaltim Irjen Pol Herry Rudolf Nahak melakukan kunjungan ke Balai Kota Samarinda untuk membahas soal penanggulangan Covid-19.
Heri mengatakan, untuk memberantas penyebaran Covid-19 seluruh unsur pejabat mulai dari Polda dan Kodam sudah semestinya melakukan roadshow. Guna mendorong dan membantu seluruh pemerintah daerah maupun provinsi.
“Karena dalam situasi Covid-19 yang semakin meningkat khususnya di wilayah Kaltim hingga saya dan Kapolda ingin bersama-sama mengupayakan agar virus ini bisa segera diatasi,” paparnya kepada awak media.
Heri membeberkan, langkah yang dilakukan di antaranya harus bersatu padu dengan seluruh unsur untuk mengatasi permasalah yang berjalan hampir dua tahun.
“Kita harus mencari bagaimana caranya untuk berupaya agar menurunkan angka positif di Kaltim,” jelasnya.
Berikutnya, pemerintah harus melaksanakan instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang ingin mengamanahkan kepada seluruh elemen untuk mengambil langkah penanganan ini dengan cepat.
Seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), khususnya untuk wilayah yang cukup rawan harus dilakukan secara darurat.
“Ini betul-betul dijalankan dengan baik, kemudian kita juga melaksanakan disiplin protokol kesehatan tadi juga saya tegaskan, termasuk juga kita mendorong menggalakkan program vaksinasi nasional. Ini harus segera dijalankan, sekarang sudah berlangsung setiap hari sesuai dengan kemampuan vaksin yang ada,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolda Kaltim Irjen Pol Herry Rudolf Nahak menuturkan, prioritas paling penting adalah keselamatan masyarakat.
“Bahwa semua kita lakukan bersama-sama, kalau kita lakukan sendiri pasti tidak akan bisa berjalan dengan baik,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Wali Kota Samarinda Andi Harun atau yang biasa disapa AH meyakinkan bahwa pemerintah kota (Pemkot) hingga saat ini masih mampu mengendalikan Covid-19. Bahkan telah menyampaikan perencanaan antisipasi keadaan tak terduga.
“Hal tersebut dilakukan karena Samarinda adalah ibu kota provinsi, jumlah terbesar dari 10 kabupaten kota, dengan luas yang cukup rentan kendalinya. Oleh karena itu kami petakkan dan kendalikan dalam hubungan dengan pengendalian kasus positif,” tegasnya.
AH juga ingin dukungan seluruh warga agar taat pada PPKM Mikro yang diperketat melalui instruksi wali kota.
“Ini semua demi kepentingan dan keselamatan masyarakat,” pungkasnya.