Insitekaltim,Samarinda – Dalam upaya mengoptimalkan bonus demografi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) menuju Indonesia Emas 2045, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Forum Koordinasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, Senin (22/4/2024).

Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Sunarto menyampaikan pentingnya sinergi antara program pemerintah pusat dan daerah, terutama dalam penanggulangan stunting dan optimalisasi potensi demografi.
Menurutnya, implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan kolaborasi dalam program Bangga Kencana merupakan kunci untuk mencapai target nasional penurunan stunting sampai 14 persen di 2024.
“Kami berkomitmen untuk membangun sumber daya manusia dari usia nikah hingga lansia dan sangat mengapresiasi dukungan dari semua mitra kerja kami,” ujarnya di Hotel Mercure Samarinda.
Melalui forum tersebut, Sunarto juga menjelaskan bahwa keberhasilan program Bangga Kencana telah menurunkan angka total fertility rate (TFR) dari 5,41 menjadi 5,18 pada tahun 2023.
“Ini membuktikan efektivitas program kami dalam mengedukasi dan mengintervensi masalah kependudukan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa Kaltim memiliki potensi bonus demografi yang panjang hingga tahun 2050, yang perlu dimanfaatkan untuk pembangunan nasional.
“Dengan bonus demografi yang panjang, kami di Kaltim memiliki kesempatan besar untuk memajukan pembangunan manusia dan sosial,” ucapnya.
Forum ini juga membahas strategi untuk memperkuat program ketahanan keluarga dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Sunarto mengajak semua stakeholder untuk mengambil peran aktif dalam mendukung program-program BKKBN.
“Hadirnya forum ini diharapkan dapat menguatkan komitmen bersama, tidak hanya di tingkat provinsi, tapi juga di tingkat desa dan kelurahan untuk mencapai target nasional kita,” pungkasnya.