Insitekaltim,Pasuruan – Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur masih menjadi destinasi wisata pilihan yang digemari para pelancong dari berbagai wilayah di Indonesia.
Meski alternatif destinasi wisata di Pulau Jawa semakin menjamur, Gunung Bromo tetap dibanjiri pengunjung.
Sabtu (13/1/2024) lalu, wartawan MSI Group sempat berkunjung ke destinasi wisata yang menyajikan banyak keindahan alam itu.
Untuk menikmati keindahan sunrise dari ketinggian Bukit Dengklek dan Bukit Cinta, para pelancong yang berangkat dari kawasan Kabupaten Malang setidaknya harus berangkat sekitar pukul 1 dini hari.
Pengunjung biasanya diarahkan berkumpul di salah satu base camp untuk berganti kendaraan. Naik ke kawasan Bromo, pengunjung harus menumpang jeep atau kendaraan 4WD.
Saat akhir pekan, apalagi musim libur panjang, ribuan jeep atau hardtop akan naik ke Bromo. Mereka membawa wisatawan dari arah Malang, Pasuruan dan Probolinggo. Untuk menumpang jeep ini ke puncak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, pengunjung harus membayar Rp350 ribu per orang. Satu jeep maksimal memuat 6 penumpang.
Jika memilih layanan private dari Malang ke Bromo, pengunjung harus menyiapkan Rp1,5 juta untuk membayar angkutan ke base camp, jeep dan fotografer. Untuk tambahan layanan video, pengunjung bisa menambah Rp100 ribu menjadi total Rp1,6 juta.
Bila ingin lebih hemat, pengunjung bisa datang ke Bromo dengan menggunakan sepeda motor. Namun sepeda motor harus benar-benar dalam kondisi yang baik karena medan berat, meski jalan yang menanjak terjal sudah beraspal.
“Penuh perjuangan untuk sampai ke sini. Mulai harus bangun dini hari, sampai cuaca dingin cukup ekstrem di ketinggian. Tapi semua terbayar saat matahari menyembul perlahan dari timur. Luar biasa indahnya,” kata Rasya Ananda, pengunjung dari Samarinda.
Selain menikmati keindahan sunrise dari Bukit Cinta dan Bukit Dengklek, pengunjung juga bisa menyaksikan lingkaran Gunung Batok.
Ribuan pengunjung juga bisa berfoto ria di semua titik destinasi, termasuk di kaki Gunung Batok.
Sayangnya, untuk beberapa waktu ini pengunjung belum diizinkan naik ke kawah Gunung Bromo karena aktivitas kawah yang cenderung meningkat.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memasang papan larangan dalam radius 1 km.
Spot lainnya adalah Bukit Teletubbies. Pengunjung bisa berfoto ria di kaki perbukitan dan menunggang kuda. Tarifnya mulai Rp50 ribu, Rp100 ribu dan Rp150 ribu.
“Ini pengalaman pertama saya naik kuda. Sangat menyenangkan di sini,” ucap Rosowati, seorang ibu rumah tangga dari Marangkayu, Kutai Kartanegara.
Selain Bukit Teletubbies, pengunjung juga bisa menyempatkan waktu untuk berfoto ria di lokasi Pasir Berbisik, tak jauh dari kawah Gunung Bromo.
Jadi bagi kalian yang ingin berlibur ke Bromo, siapkan jaket tebal, tutup kepala, sarung tangan, sepatu dan tentu saja siapkan juga rupiahnya.
Jika tidak ingin menginap di hotel, masyarakat juga telah banyak menyiapkan guest house dan penginapan dengan harga terjangkau di kaki Gunung Bromo.