Insitekaltim,Samarinda – Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Nidya Listiyono menyebut ekonomi syariah merupakan sistem ekonomi yang saat ini sangat baik dilaksanakan di Indonesia bahkan dunia.
“Yang saat ini dijalankan sistemnya bagus, tapi pelaksanaannya perlu kita review bersama supaya ekonomi syariah menjadi salah satu sistem (secara dunia) yang pada saat krisis ekonomi syariah menjadi salah satu solusi,” kata Nidya di Samarinda, Minggu (28/5/2023).
Politikus Partai Golkar itu kemudian menjelaskan, kendala yang terjadi di ekonomi syariah kebanyakan karena pelaksanaannya tidak dijalankan dengan syar’i dan sebenar-benarnya.
“Karena di situ ada faktor kejujuran. Misalnya mau bisnis nih atau mau pinjam dana ya memang harus jujur. Berapa omsetnya dan bisnisnya juga tidak boleh fiktif-fiktif,” jelasnya.
Berdasarkan informasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI, aset keuangan syariah Indonesia lebih dari Rp2.300 triliun. Itu berarti, perekonomian syariah di Indonesia terus mengalami kemajuan signifikan.
Ia menambahkan, di Kaltim sendiri saat ini Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim atau Bankaltimtara akan berusaha menjadi Bankaltimtara Syariah Mandiri untuk mengcover seluruh pulau Kalimantan.
Saat ini, lanjutnya, BPD sedang dalam proses spin off, yakni pemisahan yang asetnya dari perbankan conventional menjadi syariah, kemudian nantinya menjadi Bank Syariah Indonesia.
“Ini sedang digodok permodalannya harus cukup. Bank conventional yang memisahkan diri juga harus dicukupi permodalannya sehingga bisa sama-sama survive,” tuturnya.
“Itu aturan dari Bank Indonesia dan OJK memang harus segera dibentuk yang namanya Bank Syariah,” tutupnya.