Insitekaltim, Bontang – Dengan visi besar untuk memajukan pendidikan di Kota Bontang, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang – Neni Moerniaeni dan Agus Haris tidak tanggung-tanggung dalam menawarkan program-program inovatif.
Dalam acara yang digelar di Gedung Persatuan Guru Swasta (PGS) Bontang, Rabu (16/10/2024) dan dihadiri PGS se-Kota Bontang, mereka memaparkan program unggulan “Bontang Pintar” yang menjanjikan kesejahteraan guru meningkat serta teknologi yang lebih merata di sekolah-sekolah.
Tidak hanya berhenti pada wacana, Neni berkomitmen untuk mendongkrak insentif guru swasta hingga empat kali lipat dan memastikan setiap guru, baik negeri maupun swasta mendapatkan laptop untuk menunjang proses belajar mengajar.
“Ini bukan hanya soal hak guru, tapi bagaimana kita membangun generasi masa depan yang cerdas dan berkarakter,” ujar Neni.
Inovasi besar yang ditawarkan Paslon Nomor Urut 4 ini adalah program One Teacher, One Laptop, di mana setiap guru di Kota Bontang akan menerima laptop guna mendukung pembelajaran yang lebih modern dan efektif.
Agus Haris menambahkan dengan laptop ini, guru bisa mengintegrasikan teknologi dalam metode pengajaran, membuat pendidikan di Bontang lebih adaptif dengan perkembangan zaman.
Selain itu, pasangan ini juga akan meningkatkan insentif guru swasta yang sebelumnya hanya Rp500 ribu menjadi Rp2 juta per bulan.
“Kami ingin memastikan bahwa para guru mendapatkan penghargaan yang layak atas dedikasi mereka dalam membentuk generasi penerus bangsa,” kata Neni.
Tidak hanya insentif, pasangan dengan tagline Berbenah ini berencana memberikan subsidi untuk BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan bagi seluruh guru swasta di Bontang. Langkah ini merupakan bagian dari program kesejahteraan guru yang ingin mereka wujudkan selama masa kepemimpinan.
Sebagai bagian dari visi “Bontang Pintar”, mereka juga merencanakan pembangunan Bontang Techno Park sebagai pusat inovasi pendidikan yang akan mendukung pembelajaran berbasis teknologi di kota tersebut.
Selain itu juga, bantuan alat tulis, seragam, sepatu, hingga subsidi biaya kuliah bagi warga kurang mampu juga masuk dalam program unggulan mereka.
Program-program tersebut disambut baik oleh para guru yang hadir dalam acara tersebut. Herni, seorang guru TK di YPPI Bontang, menilai bahwa program ini sangat membantu kesejahteraan guru swasta.
“Kesejahteraan guru memang harus lebih diperhatikan, dan saya setuju jika sekolah negeri dan swasta disetarakan dari segi fasilitas maupun kesejahteraan guru. Program ini benar-benar menjawab kebutuhan kami,” ungkapnya.
Dengan alokasi 20% dari APBD Bontang yang mencapai Rp3,3 triliun untuk sektor pendidikan, pasangan Neni-Agus optimis bisa membawa perubahan signifikan di dunia pendidikan Kota Bontang.
Mereka yakin bahwa dengan kesejahteraan guru yang meningkat, kualitas pendidikan juga akan semakin baik dan Bontang bisa menjadi kota yang unggul dalam hal pendidikan.