Reporter : Ryan – Editor : Redaksi
Insitekaltim,Tenggarong – Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) sumber daya perikanan dan kelautan Kecamatan Muara Badak, Mansur, dibuat kesal dengan ulah oknum nelayan asal kota Bontang, yang diduga kerap lakukan pengeboman ikan di perairan Muara Badak, tanpa merasa bersalah merusak ekosistem dalam laut.
“Baru-baru ini, kita pantau langsung melihat terumbu karang bawah laut, kita temukan puluhan ikan yang mati, karena praktek menangkap ikan dengan cara mengebom,” kesal Mansur.
Mansur menduga, yang kerap melakukan praktek pengeboman ikan, adalah nelayan asal kota bontang. Selanjutnya yang akan dilakukan Pokmaswas, akan melaporkan ke Dinas Kelautan dan Perikanan(DKP) Kaltim, agar ada tindakan tegas terhadap praktek perusak ekosistem laut tersebut.
“Jenis ikan yang paling banyak mati, ikan biji nangka yang tersangkut diterumbu karang,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala DKP Kukar, Dadang S tidak membantah apa yang dilaporkan Pokmaswas Muara Badak, dan mengiyakan, bahwa praktek pengeboman ikan kerap dilakukan oleh nelayan kota bontang.
“Kan bisa kita lihat jenis kapal, warna kapal, kita laporkan ke pos angkatan laut, ternyata betul, kapal tersebut milik nelayan asal bontang,” ujar Dadang.
Menurut Dadang, DKP Kukar tidak memiliki kewenangan menindak praktek tersebut, upaya yang dilakukan dengan sosialisasi ke masyarkat agar praktek pengeboman ikan jangan dilakukan, silahkan saya mengambil ikan sebanyak-banyaknya asal memakai cara yang baik dan tidak merusak ekosistem laut.
“Malahan ada modus baru, yang mengebom nelayan bontang, ditinggalkan dan yang mengambil nelayan lokal muara badak, nanti berjanjian ketemu dimana, dan hasil ikan dibagi dua,”pungkasnya