Insitekaltim,Samarinda – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni menyakinkan bahwa Musabaqah Tilawatil Qur’an Tingkat Nasional (MTQN) XXX Tahun 2024 di Provinsi Kaltim akan sangat berbeda dari MTQN sebelum-sebelumnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim menyiapkan acara pameran seni budaya antarnegara secara indoor (dalam ruangan). Di mana pameran seni budaya ini mendapat partisipasi dari dua negara sahabat, yakni Brunei Darussalam dan Malaysia.
Negara Brunei Darussalam, dijelaskan Sri, bersedia menjadi pembicara dalam workshop internasional pada 9 September nanti.

“Dalam pelaksanaan MTQN, untuk pertama kalinya kita hadirkan negara sahabat,” tuturnya di Ruang Wiek Diskominfo Kaltim, Jumat (30/8/2024).
Kemudian, Badan Pelestarian Kebudayaan juga turut berpartisipasi. Dalam pameran nantinya akan ditampilkan Al-Qur’an digital yang dirilis oleh Syekh Al Banjari. Digitalisasi ini diyakini Sri Wahyuni akan sangat berkesan. Ia meminta masyarakat untuk tidak melewatkan hal tersebut.
Sri Wahyuni melanjutkan, MTQN kali ini akan kental dengan konsep digital. Nantinya akan ada sebuah hologram yang menggambarkan perjalanan masuknya Islam di Pulau Kalimantan.
“Kalau dilihat, hologram ini akan sama seperti sedang bermain game karena tidak banyak yang tahu sejarah masuknya Islam di Kalimantan itu sendiri,” ungkapnya.
Saat penutupan, Pemprov Kaltim menyiapkan 500 unit drone untuk beratraksi di atas 300 meter langit Benua Etam. Banyak formasi yang akan ditampilkan, seperti logo MTQN, gambar Kaltim dan lainnya yang masih disimpan untuk menjadi kejutan.
“Awalnya kami menyiapkan 500 drone show ini untuk jadi Rekor Muri (Museum Rekor Dunia Indonesia), tetapi sudah ada Jakarta yang memecahkan. Jadi kita ganti yang lain,” kata Sri.
Adapun terkait pemecahan rekor ini diganti dengan tulisan berbentuk Allah dan Muhammad terbesar di Indonesia. Diharapkan karya ini akan mampu mencetak nama MTQN Kaltim lebih membanggakan lagi.
Sri Wahyuni memberikan petunjuk untuk mendapat spot foto terbaik saat 500 unit drone melayang di udara. Tempat terbaiknya adalah jembatan. Tetapi tidak menutup kemungkinan, masih banyak spot foto ciamik yang bisa ditemukan bagi para juru foto.
“Bisa nanti kita buat kompetisi foto terbaik bagi para fotografer,” ujarnya mengajak media berpartisipasi dalam lomba potret indah.