Insitekaltim,Samarinda – Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) ke-XXX Tahun 2024 di Kalimantan Timur berlangsung lancar dan khidmat. Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Qori Internasional Seyed Mostafa Hosseini.

Dengan tajuk “Mewujudkan Masyarakat Cinta Al-Qur’an untuk Bangsa yang Bermartabat Di Bumi Nusantara”, beberapa penyanyi lokal bersatu padu dalam Simfoni Borneo untuk menghibur para kafilah dan rombongan.
Peserta juga dihibur dengan Tari Jepen Rampak Rebana oleh penari dari Sanggar Tari Bhakti Nusantara Kaltim, yang menggabungkan budaya Islam dan lokal. Diiringi dengan musik rebana yang membawa semangat syiar Islam dari pelosok Kaltim.
Berikutnya, defile para kafilah dari 35 provinsi berjalan beriringan untuk memutari sekeliling lapangan, sambil melambaikan tangan dan tersenyum sumringah kepada Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi).
Dimulai dengan rombongan kafilah Provinsi Aceh dan diakhiri oleh rombongan kafilah Provinsi Kaltim. Setiap provinsi akan diiringi dengan lagu-lagu tradisional dari masing-masing wilayah.
Putri Ariani, penyanyi nasional yang telah menggemakan suara merdunya hingga kancah internasional, membawakan selawat Sa’adah. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars MTQ.
Membuka acara secara resmi, Jokowi menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan perdamaian dalam kehidupan berbangsa melalui ajang MTQN ke-XXX Kaltim.
Jokowi juga mengingatkan bahwa MTQ bukan hanya kompetisi, tetapi juga sebagai wahana untuk memperkokoh nilai-nilai moral yang sangat dibutuhkan di era digital saat ini.
“48 tahun lalu MTQ Nasional pernah di Samarinda. Tentu penyelenggaraan kali ini jauh lebih baik, dengan berbagai inovasi, salah satunya penggunaan teknologi digital,” ujar orang nomor satu RI itu.
Dirinya berharap agar MTQ tidak hanya menyajikan penyelenggaraan yang lebih baik dari sebelumnya, namun mampu menanamkan nilai-nilai moral dalam masyarakat.
Di era digital saat ini, masyarakat sangat mudah mendapatkan informasi. Menurutnya, hampir semua orang bisa menjadi wartawan tanpa dewan redaksi. Untuk itu, penting bagi seorang wartawan membuat berita yang sesuai fakta dan tidak satu kalipun menyebarkan hoax.
“Maka, pembaca harus mampu menjadi redaksi bagi diri sendiri, memilih mana berita yang baik dan tidak,” jelasnya.
Pentingnya pegangan moral yang kuat dalam masyarakat, khususnya yang bersumber dari agama. Presiden RI ini juga menyampaikan harapan agar para peserta MTQ dapat memberikan manfaat besar bagi syiar Islam dan kemaslahatan bangsa.
“Qari dan qariah, hafiz dan hafizah, mufasir dan mufasirah, selamat berlomba. Semoga keikutsertaan kalian memberi manfaat dan kemaslahatan dalam syiar Islam untuk bangsa dan negara Indonesia,” tutup Jokowi.