
Insitekaltim,Samarinda – Menanggapi polemik seputar tuduhan kecurangan dalam proses pemilu, Anggota Komisi III DPRD Samarinda Markaca menganggap hal tersebut hanyalah ‘bumbu’ biasa dalam dinamika politik.
Markaca menyebut bahwa seringkali tuduhan kecurangan muncul dari pihak yang kalah dalam pemilihan, tanpa adanya bukti konkret yang dapat dipertanggungjawabkan. Terutama dalam kasus-kasus seperti pemilihan presiden dan gubernur.
“Iya, menurut saya itu hal biasa, hanya sekadar bumbu dalam dinamika politik. Ketika salah satu pihak kalah dalam pemilihan, seringkali mereka menuduh pihak yang menang melakukan kecurangan,” jelas Markaca, Selasa (20/2/2024).
Markaca menjelaskan bahwa proses pemilihan dilakukan secara terbuka dan transparan, dengan partisipasi langsung dari masyarakat sebagai pemilih dan saksi penghitungan suara.
“Pemilihan dilakukan oleh masyarakat dan penghitungannya disaksikan langsung oleh masyarakat. Jadi, jika ada tuduhan kecurangan, itu mungkin hanya sebagai bentuk pelampiasan kekecewaan,” tambahnya.
Politikus Partai Gerindra itu juga mengingatkan bahwa yang terpenting adalah menerima hasil pemilihan dengan lapang dada dan melanjutkan proses demokrasi dengan sikap yang dewasa.
“Saatnya kita menerima hasil dengan lapang dada dan melanjutkan proses demokrasi dengan sikap yang dewasa. Yang kalah harus bisa menghormati hasil yang sudah ditetapkan,” pungkasnya.