
Reporter: Eky – Editor: Redaksi
Insetkaltim, Bontang – Angggota DPRD Kota Bontang Maming, menyayangkan kondisi Kota Bontang yang mana tingkat pengangguran dan kemiskinan terus bertambah.
Berdasarkan data yang diperoleh Badan Perencanaan dan Pengembangan (Bapelitbang) Kota Bontang, pengangguran bertambah dari 9,62 persen di tahun 2019 naik menjadi 9,92 persen di tahun 2020. Sementara kemiskinan, dari 4 persen di tahun 2019 menjadi 4,62 di tahun 2020.
Menurut Maming, pengangguran dan kemiskinan merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Karena jika menganggur maka berdampak pada kemiskinan. Dan jika miskin disebabkan karena menganggur.
Selain itu, hal ini seharusnya tidak terjadi sebab pemerintah sudah mengeluarkan UU Cipta Kerja yang tentunya permudah investor masuk ke Bontang dan membuka lapangan pekerjaan.
“Tapi yang menjadi tantangan masih banyak masyarakat yang belum memiliki kemampuan dan skill dalam bekerja, terutama dalam bidang industri,” ungkapnya saat mengikuti kegiatan Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2023, yang digelar di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang, Rabu (2/3/2021).
Oleh sebab itu dirinya meminta pemerintah memberikan latihan berbasis industri kepada masyarakat usia kerja dan siswa di tingkat sekolah menengah atas (SMA).
Ia juga bahkan menegaskan, pemberian sertifikat latihan juga harus didasarkan pada kompetensi dan kemampuan yang mumpuni pasca latihan.
“Jangan dalam sertifikat nilainya bagus, giliran saat bekerja nol dan tidak tahu berbuat apa,” ujar Mamimg.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Bontang Najirah mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan program Ruang Kreasi Milenial yang di dalamnya terdapat pemberian latihan kerja berbasis industri.
“Program Kreasi Milenial ini masih dalam tahap perencanaan kerja. Nanti Bakal diluncurkan karena itu minta dukungan semua pihak,” tutupnya.