Insitekaltim,Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memandang sektor pariwisata sebagai salah satu bidang yang berpotensi menjadi penopang pembangunan ke depannya. Keputusan ini diambil setelah sektor pertambangan yang selama ini menjadi penunjang utama, tidak lagi masuk dalam program pembangunan pascapenunjukan Kutim sebagai salah satu superhub ekonomi IKN oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang menyampaikan optimisme bahwa sektor pariwisata di Kabupaten Kutim akan terus berkembang menjadi andalan ekonomi.
“Potensi pariwisata di Kutim sangat beragam dan tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia, melibatkan aspek hutan, gunung, wisata bahari, dan wisata budaya,” katanya belum lama ini.
Pemerintah daerah terus mendukung pengembangan pariwisata dengan mengalokasikan anggaran yang cukup besar melalui beberapa instansi teknis yang berkaitan. Selain itu, Kasmidi Bulang juga memberikan instruksi agar dilakukan pelatihan untuk peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia (SDM), sebagai aktor utama dalam memajukan dan mempromosikan pariwisata Kutim.
Meskipun beberapa tempat wisata di Kutim berada dalam kawasan, hal ini dianggap bukan masalah besar. Menurut Wakil Bupati Kasmidi Bulang, pemerintah tetap bisa melakukan intervensi dengan membangun berbagai fasilitas pendukung pariwisata, bahkan di dalam kawasan tersebut.
“Kan nggak papa, walaupun masuk kawasan kalau tempat wisata kan tetap boleh. Maksudnya tidak membangun untuk fasilitas pribadi. Selain itu, kan boleh di-enclave,” ungkapnya.
Dengan langkah ini, Kutai Timur berupaya mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan dan merancang masa depan pembangunan dengan memanfaatkan potensi pariwisata yang melimpah.