
Insitekaltim, Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menunjukkan tren positif dalam kinerja laju pertumbuhan ekonominya selama periode 2021 hingga 2024.
Hal ini disampaikan langsung oleh Plt Kepala Bappeda Kukar Syarifah Vanesa Vilna, dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026 yang digelar di Ruang Rapat Ing Martadipura, Kantor Bappeda Kukar, Selasa 22 April 2025.
Dalam pemaparannya, Syarifah menyampaikan bahwa meski sempat menghadapi tantangan ekonomi global, Kukar berhasil mencatatkan kinerja ekonomi yang cukup membanggakan.
“Kita pernah sedikit di atas provinsi pada tahun 2021. Kemudian pada tahun 2023, laju pertumbuhan ekonomi Kukar bahkan berada di atas rata-rata nasional,” ujar Syarifah.
Hal ini menunjukkan bahwa roda ekonomi Kukar mampu berakselerasi dengan baik, didukung oleh sektor-sektor unggulan daerah seperti pertambangan, khususnya batubara dan migas. Namun, Syarifah mengingatkan bahwa ke depan, Kukar harus bersiap menghadapi tantangan ekonomi global, khususnya dampak dari perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat.
“Untuk proyeksi 2025-2026 perlu diperhitungkan dampak perang dagang tersebut, karena bisa berdampak langsung pada harga ekspor komoditas utama kita yaitu batubara dan migas,” jelasnya. Oleh karena itu, strategi diversifikasi ekonomi dan peningkatan nilai tambah dari sektor-sektor lain menjadi sangat penting untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan.
Tak hanya sektor ekonomi, capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kukar juga menunjukkan tren yang positif. Menurut data yang disampaikan dalam Musrenbang, IPM Kukar mengalami peningkatan secara konsisten dan saat ini masuk dalam kategori tinggi.
“Trennya meningkat. Posisinya memang masih di bawah provinsi, tapi sudah di atas rata-rata nasional,” kata Syarifah.
Dijelaskannya, peningkatan IPM Kukar didorong oleh komponen daya beli masyarakat yang menunjukkan pertumbuhan rata-rata sebesar 0,6 poin. Ini menunjukkan bahwa pendapatan dan konsumsi masyarakat Kukar terus meningkat dari tahun ke tahun.
Namun demikian, dua komponen IPM lainnya yaitu pendidikan dan kesehatan masih menunjukkan pertumbuhan yang lebih lambat, meskipun tetap mengalami kenaikan.
“Peningkatan pada dua komponen itu rata-rata antara 0,1 hingga 0,3 poin. Artinya, investasi jangka panjang kita di bidang pendidikan dan kesehatan tetap terjaga, walau perlu terus ditingkatkan,” ungkapnya.
Dengan mempertimbangkan kondisi terkini dan tantangan ke depan, Pemerintah Kukar melalui Bappeda menegaskan bahwa arah pembangunan tahun 2026 akan difokuskan pada penguatan ketahanan ekonomi lokal serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Langkah-langkah strategis seperti peningkatan kapasitas tenaga kerja, pengembangan UMKM, serta perbaikan layanan pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas. Musrenbang RKPD ini menjadi momentum penting dalam menyelaraskan visi dan misi pembangunan Kukar ke depan, serta memperkuat sinergi antar perangkat daerah dan seluruh pemangku kepentingan. Dengan kinerja ekonomi yang terus meningkat dan IPM yang makin menguat, Kukar optimistis menyongsong tahun 2026 dengan semangat pembangunan yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan. (Adv)