Insitekaltim, Samarinda– Dalam proses pilkada, kolaborasi antara media siber dan pemerintah, terutama lembaga seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu sangat diperlukan untuk memastikan informasi yang disampaikan kepada publik tetap akurat dan bebas dari disinformasi.
Komisioner Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kaltim Ramaon Dearnov Saragih menyerukan agar media siber dan KPU dapat bekerja sama lebih erat untuk menyosialisasikan pilkada secara transparan.
“Kami berharap SMSI dan media siber lainnya berada di garis depan, menyampaikan informasi dengan cepat dan berimbang. Kami siap untuk bekerja sama dalam memverifikasi berita yang disampaikan, sehingga tidak ada ruang untuk disinformasi,” ungkap Ramaon.
Kolaborasi ini menjadi sangat penting di tengah maraknya hoaks yang beredar di media sosial. Media siber, yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga kualitas informasi, dapat menjadi filter utama dalam memastikan bahwa masyarakat menerima berita yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Di masa pilkada, media siber juga dituntut untuk menjaga netralitas dan tidak berpihak pada kandidat atau partai politik tertentu. Agus, Direktur Media Kaltim, menegaskan bahwa meskipun media siber berada di bawah tekanan bisnis, mereka harus menjaga integritas dan objektivitas dalam pemberitaan, terutama selama masa pilkada yang sarat dengan dinamika politik.
“Kita memiliki tanggung jawab ganda. Di satu sisi, bisnis media harus terus berjalan, namun di sisi lain, kita juga harus memastikan pemberitaan tetap berimbang dan tidak memihak. Netralitas harus selalu dijaga, terutama di masa pilkada ini,” jelas Agus.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi media siber dalam pilkada adalah maraknya hoaks dan disinformasi yang beredar di dunia maya. Kecepatan penyebaran informasi melalui media sosial sering kali membuat berita palsu sulit dibendung. Media siber, yang lebih terstruktur dalam proses pemberitaan, memiliki kewajiban untuk memeriksa setiap fakta dan menjaga etika jurnalistik.
Masih dalam diskusi, Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal mengapresiasi peran media siber yang selama ini konsisten dalam menjaga akurasi informasi dan berperan dalam mencegah penyebaran hoaks selama pilkada. Menurutnya, media siber memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk opini publik di tengah dinamika politik yang kompleks.
“Semua dari kita memiliki peran, tapi media punya pengaruh yang luar biasa besar. Pemerintah sangat berharap media bisa berkontribusi besar dalam menyukseskan pilkada damai ini,” tandas Faisal.
Dengan peran media siber yang semakin signifikan, harapan besar disematkan agar mereka terus berperan dalam menjaga Pilkada 2024 tetap damai, transparan dan berintegritas di Kalimantan Timur.