Insitekaltim,Sangatta – Anggaran pendidikan Kutai Timur pada tahun lalu mencapai angka yang mengesankan, melebihi Rp1,08 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp900 miliar dialokasikan untuk membayar gaji dan insentif bagi sekitar 5.000 guru, sementara sisanya disisihkan untuk pembangunan sarana prasarana (sapras) sekolah.
Dalam pernyataannya, Ketua Komisi D DPRD Kutai Timur Yan menyoroti kebijakan pengalokasian 20 persen dari APBD untuk sektor pendidikan. Mengingat anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2024 alami kenaikan yang signifikan.
“Kalau saya lihat dengan naiknya APBD, pastilah itu naik. Toh kita sudah mengunci di 20 persen. Kalau APBD naik, ya otomatis anggaran untuk pendidikan juga naik,” ungkapnya dengan tegas saat diwawancarai, Kamis (9/11/2023).
Meskipun demikian, Yan menekankan perlunya memastikan bahwa alokasi tersebut tidak hanya sebatas angka, tetapi benar-benar memberikan dampak positif pada kualitas pendidikan.
“Yang kita tekan benar tidak pemerintah mengalokasikan 20 persen ke pendidikan. Kalau benar dialokasikan itu sudah cukup. Harapannya tahun depan benar-benar dialokasikan 20 persen untuk pendidikan,” tambahnya.
Peningkatan anggaran pendidikan menjadi penting, terutama dalam menghadapi tuntutan peningkatan kualitas pendidikan dan pemberdayaan sumber daya manusia di Kutai Timur.
“Kami berharap agar setiap peningkatan anggaran tidak hanya terasa di jumlahnya tetapi juga membawa perubahan positif yang nyata di dunia pendidikan,” tandasnya.