Insitekaltim, Samarinda – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim Sri Wahyuni menegaskan Kaltim memiliki potensi sektor kelautan dan perikanan yang besar, serta sumber daya yang berlimpah, baik sektor budidaya maupun perikanan tangkap.
“Sektor budidaya menjadi isu yang penting,” ungkapnya di Hotel Fugo Samarinda, Senin, (28/10/2024) saat menghadiri Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Kelautan dan Perikanan Kaltim 2024.
Namun, Sekda Sri mengakui masyarakat yang saat ini melakukan budidaya potensial bukan datang dari kultur petani pembudidaya, sehingga tidak dilakoni secara maksimal.
“Ini memang perlu sinergi. Bagaimana perencanaan pembangunan perikanan menjadi komitmen kita semua,” kata Sri.
Oleh karena itu, melalui Rakernis bertema Transformasi Ekonomi Perikanan Budidaya Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Pembudidaya sangat sesuai dengan target dan program Provinsi Kaltim yang saat ini sedang menyiapkan desain tentang transformasi ekonomi.
“Kita terus berupaya mewujudkan peralihan (transformasi) yang lebih maju, inovatif, modern, menghasilkan, berdampak dan memiliki manfaat,” ungkap Sri Wahyuni.
Tidak hanya itu, Kaltim juga akan menekan modal sehingga tidak hanya mengandalkan sektor perikanan tangkap yang banyak risiko, modal (kapal/perahu), bahan bakar minyak serta karyawan.
“Budidaya bisa dilakukan dengan meminimalisir modal,” paparnya.
Kaltim bisa menjadi pusat budidaya kelautan dan perikanan dengan potensi kewilayahan yang dituangkan dalam renstra didukung data statistik yang objektif.
“Kita harus punya rencana pembangunan perikanan hingga 20 tahun. Teman-teman dari Fakultas Perikanan bisa melakukan proyeksi budidaya yang bisa dikembangkan. Juga melihat potensi, pasar dan konsumsi,” paparnya.
Ketika Kaltim punya skema (proyeksi), maka akan mudah berbagi peran antara provinsi dengan kabupaten dan kota. Karena pembangunan perikanan pasti terkait kewilayahan dan lokasi (cluster).
“Kita mau pembangunan perikanan komoditas apa, klasternya di mana, termasuk kulturnya,” jelasnya.