Insitekaltim,Sarawak – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni menyebut keberhasilan Kaltim dalam mendapatkan dana kompensasi dari penurunan emisi karbon merupakan perjalanan panjang.
“Saya mengatakan ini sebagai sebuah perjalanan karena ini bukan setahun, bukan dua atau tiga tahun. Bagi kami, dibutuhkan hampir 14 tahun untuk mendapatkan dana karbon yang dimulai sejak 2008,” kata Yuni, sapaan akrabnya.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri pertemuan 5TH International Energy Week Summit yang mengangkat tema Transitioning Towards A Net Zero Carbon Future atau Transisi Menuju Masa Depan Net Zero Carbon di Borneo Convention Centre Kuching, Sarawak, Rabu, (14/6/2023).
Dalam kesempatan itu, Yuni memaparkan kondisi terkini Provinsi Kalimantan Timur terkait ekonomi, energi dan lingkungan (emisi karbon).
Ia menyebut, Kaltim berkontribusi hampir 50 persen terhadap perekonomian regional dimana sebagian besar perekonomian Kaltim berbasis sumber daya alam, pertambangan, minyak dan gas.
“Ekonomi kita berbasis sumber daya alam, tapi sekarang kita berbicara tentang perdagangan karbon,” sebutnya.
Ia memaparkan, dengan pengelolaan konservasi yang tinggi di Kaltim, target untuk penurunan emisi di tahun 2021 adalah sekitar 27,75 persen dengan realisasi mencapai 41,96 persen dan di tahun 2023 ditargetkan sebesar 29 sampai 33 persen.
“Artinya, kita sudah melampaui target dan sektor perkebunan berkontribusi sebesar 32,35 persen terhadap program pengurangan emisi melalui program perkebunan berkelanjutan dan mengelola area dengan nilai konservasi tinggi,” jelasnya.
Mantan Kepala Dinas Pariwisata Kaltim itu mengungkapkan, pada pelaporan dan verifikasi pertama, Kaltim telah mencapai pengurangan emisi sebesar 30 juta ton karbon dioksida dan saat ini Indonesia sudah mendapatkan uang muka sebesar USD 20,9 juta.
“Dalam kontrak dikatakan Kaltim akan mendapatkan 22 juta ton setara karbon dioksida, kalikan USD 5 dengan harga saat itu. Maka kita akan mendapatkan USD 110 juta hingga tahun 2025,” terangnya.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pekan Energi Internasional dibuka Deputi Kementerian Energi dan Keberlanjutan Lingkungan Sarawak yang juga Ketua Penyelenggaran IEW 2023 Dr Haji Hazland Bin Abang Hipni dilanjutkan sambutan Menteri Kedua Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura Dr Tan See Leng.
Tampak hadir, Vice Presiden Corporate Services Petroleum Sarawak (Petros) Ismail Said. Sementara mendampingi Sekda, Wali Kota Bontang, selaku Ketua Apeksi V Regional Kalimantan Basri Rase, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Kaltim Iwan Darmawan serta beberapa pejabat perangkat daerah lingkup Pemerintah Provinsi Kaltim.