Insitekaltim, Samarinda – Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur nomor urut 1 Isran Noor dan Hadi Mulyadi kembali menyuarakan komitmen mereka untuk menjadi penggerak utama pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Di debat perdana Pilgub Kaltim 2024 yang digelar di Plenary Hall Samarinda, Rabu (23/10/2024), Isran-Hadi membahas pencapaian dan strategi ke depan, termasuk transformasi infrastruktur yang jadi kunci sukses Kalimantan Timur (Kaltim).
Menghadapi ribuan penonton, Hadi Mulyadi mantap menyatakan bahwa peningkatan kualitas jalan provinsi sudah mencapai kemajuan signifikan, dari 55 persen menjadi 82 persen. Angka ini adalah tolok ukur utama yang menjadi fondasi Kaltim menyambut pembangunan IKN.
“Jalan provinsi itu sudah mantap di atas 80 persen. Yang tersisa adalah jalan nonstatus dan jalan nasional dan itu sedang dalam proses,” tegas Hadi optimisme.
Jalan-jalan ini bukan hanya jalan biasa, tetapi urat nadi yang akan mengalirkan kehidupan baru ke seluruh Kalimantan Timur, mendukung mobilitas warga serta ekonomi menuju era IKN. Dalam visi Isran-Hadi, jalan bukan hanya soal aspal dan batu, tetapi lintasan menuju masa depan yang lebih sejahtera.
Dalam debat tersebut, Isran Noor tak kalah berapi-api. Ia menekankan pentingnya peran seorang gubernur sebagai “perpanjangan tangan” pemerintah pusat di daerah. Dalam pernyataannya, Isran menyebutkan bahwa seorang gubernur harus berperan sebagai penggerak utama untuk mewujudkan agenda besar seperti pembangunan IKN.
“Gubernur itu adalah wakil pemerintah pusat di daerah. Kita punya tugas penting untuk membantu menjalankan program strategis nasional, termasuk IKN,” tegas Isran, yang sorot matanya penuh keyakinan.
Baginya, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah adalah kunci sukses IKN. Tanpa dukungan penuh dari Kaltim, mimpi Indonesia untuk memindahkan ibu kota bisa tersendat. Isran ingin memastikan bahwa di bawah kepemimpinannya, Kalimantan Timur tak hanya menjadi penonton, melainkan pemain kunci dalam sejarah besar ini.
Menjawab pertanyaan kritis seputar tanggung jawab pembangunan IKN, Hadi Mulyadi dengan lugas menegaskan bahwa proyek ini sepenuhnya berada di tangan pemerintah pusat. Namun, peran Kaltim sebagai tuan rumah adalah mendukung sepenuhnya pelaksanaan proyek ini dengan segala sumber daya yang dimiliki.
“Pembangunan IKN menggunakan dana pemerintah pusat. Jadi, tak relevan menanyakan hal ini ke pemerintah daerah. Kalimantan Timur tetap mendukung penuh pembangunan IKN,” ungkapnya yakin, seolah memastikan bahwa semua sudah berada di jalur yang benar.
Paslon Isran-Hadi tampaknya paham benar, bahwa keberhasilan pembangunan IKN bukan hanya soal fisik, tapi juga soal bagaimana Kaltim bisa menggerakkan roda ekonomi dan kehidupan baru di wilayah tersebut. Sebagai tulang punggung pembangunan IKN, Kaltim di bawah kepemimpinan mereka siap untuk menjadi jantung peradaban baru Indonesia.