Reporter : Samuel- Editor : Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Hujan deras dan angin kencang melanda Kota Tepian pada Sabtu (15/8/2020). Imbasnya, warga harus kembali ‘menikmati’ banjir. Termasuk mereka yang tinggal atau melintas di beberapa titik ruas jalan utama.

Salah satu titik langganan banjir adalah persimpangan Lembuswana serta kawasan persimpangan Jalan Juanda – Kadrie Oening.
Dari pantauan media ini di lapangan, tampak beberapa warga dan pengguna jalan mengeluhkan banjir tersebut.
Hasani (45) seorang driver ojol, saat melintas di Jalan Ruhui Rahayu mendadak motornya mogok dan harus mendorong cukup jauh. Kepada awak media Ia mengaku cukup kerepotan akibat banjir tersebut.
“Saya tadi lewat dari Jalan Pembangunan, banjirnya dalam, motor saya sampe mogok. Mau antar pesanan makan jadi tidak bisa,” keluh Hasani, Sabtu (15/8/2020).
Berpindah ke titik banjir yang terdapat di ruas Jalan Juanda. Hal yang sama juga dikeluhkan warga.
Yuyud (45) bahkan mengatakan bahwa banjir tersebut diperkirakan mencapai kedalaman setengah meter lebih sejak hujan bermula sekitar pukul 14.30 Wita.
“Banjir ini mulai dari setengah tiga, kedalaman mungkin berkisar lebih dari setengah meter. Ini saya juga lihat-lihat banyak kendaraan mogok,” sebut Yuyud.
Senada dengan Yuyud, Doni (39) warga Jalan Juanda. Dia memduga banjir ini disebabkan menumpuknya sampah plastik yang berada di dalam drainase jalan.

“Ya di bawah saluran ini kan keliatannya banyak kotoran,” tandas Doni.
Tumpukan sampah di dalam gorong-gorong tersebut akibat sudah lama tidak dibersihkan, sehingga membuat volume air meningkat.
Ia berharap bahwa Pemerintah Kota Samarinda dapat lebih memperhatikan keluhan masyarakatnya.
“Ada berapa tahun ga diperhatikan sudah. Harapannya ga banjir lagi lah di sini. Kasihan bagi pengendara motor, macet, terus buat mobil juga,” tandas Doni.

