Insitekaltim, Turki – Destinasi wisata yang sayang dilewatkan di Turki adalah Heirapolis. Wisata ini ada di Kota Pamukkale, Provinsi Denizli. Sekitar belasan jam perjalanan darat dari Kota Istambul atau 20 km dari pusat kota Provinsi Denizli. Selain menawarkan wisata sejarah dari peninggalan bangunan-bangunan kota tua Heirapolis atau Kota Suci, di sini pengunjung juga bisa menikmati wisata air panas yang disebut-sebut sudah ada sejak dua abad sebelum Masehi. Lokasinya di sekitar Frigia Klasik, Anatolia Barat Daya.
Singkat cerita, pendiri Dinasti Attalid di Romawi, bernama Telephos sedang bersedih. Sang istri, Heira terkena penyakit kulit tak berkesudahan. Ia pun sangat menderita karena sakitnya itu. Sang Raja berupaya keras mendapatkan obat untuk istri tercintanya. Tapi sayang, obat yang ditunggu tak kunjung datang. Ia pun menyebarkan sayembara ke seluruh penjuru dunia.
Kabar itu akhirnya sampai juga ke Pamukkale. Mendengar itu, penduduk Pamukkale segera mengirimkan air panas untuk Raja Telephos. Raja kemudian berjanji, jika Heira sembuh, ia akan membangun sebuah kota untuk warga Pamukkale. Kota itu akan dilengkapi gimnasium, pasar, permukiman, tempat permandian umum, pemakaman, kuil, bahkan tempat olahraga.
Benar saja, setelah menggunakan air panas Pamukkale, Heira, sang istri langsung sembuh. Telephos pun memenuhi janjinya untuk membangun sebuah kota di Pamukkale.
“Sebagai kesetiaan kepada istrinya, ia penuhi janji itu. Ia bangun kota itu dan kemudian diberi nama Heirapolis, nama istrinya. Polis artinya kota. Heirapolis juga biasa disebut Kota Suci,” kata Emre, pemandu tour Turki, Rabu 15 Januari 2025.
Tempat wisata ini ramai dikunjungi terutama saat musim panas. Pelancong biasanya datang dari Eropa dan Asia seperti Jepang, Korea dan Taiwan. Bagi turis Kristen, rasanya kurang lengkap jika ke Pamukkale tidak mengunjungi Kota Suci Heirapolis ini.
Bangunan-bangunan Heirapolis sejatinya adalah rancangan indah, namun sekarang sebagian sudah runtuh dan tersisa hanya puing-puing bebatuan.
“Hanya satu gimnasium yang masih utuh. Semua hancur karena gempa, mulai abad kesatu,” jelas Emre, yang mengaku sudah beberapa kali ke Indonesia.
Jarak menuju gimnasium yang masih utuh itu sekitar 1,5 km dengan rute sedikit menanjak. Pengelola tempat wisata menyediakan kereta golf untuk mengangkut wisatawan. Tarifnya 800 Lira atau sekitar Rp400 ribu per orang.
Jika berjalan kaki saja, pengunjung bisa langsung menuju pemandian air panas yang khasiatnya disebut sangat baik untuk perawatan kulit. Saat sunset, pemandangan di sini tak kalah indah dengan senja di Kota Bali.
“Sunset-nya indah sekali di sini. Benar-benar luar biasa,” kata mentor MSI Group Rosowati.
Pengunjung lain dari Indonesia, Amin pun mengaku terpesona keindahan pemandian kolam air panas Pamukkale. Pemandian air panas ini dikelilingi tebing berwarna putih yang menyerupai salju dan kapas. Maka tak heran kemudian warga setempat menyebut kawasan itu sebagai Cotton Castle atau Kastil Kapas.
“Mencuci muka menggunakan air Pamukkale ini berasa lebih muda,” canda Amin.
Suhu air di sini mencapai 35 hingga 100 derajat Celcius. Meski beberapa kali terjadi gempa, sumber air panas ini tetap ada.
Pengunjung tidak diperbolehkan menggunakan alas kaki ketika turun ke areal air panas itu. Sebagian lantai dan saluran air panas yang biasa dipakai berendam berlumut dan sangat licin, sehingga sangat berbahaya. Demi keamanan pengunjung, pada malam hari, lokasi ini ditutup.
“Closed. It’s closed,” kata dua petugas tempat wisata itu melarang para tamu yang akan turun saat azan Magrib menggema sekitar pukul 18.19 waktu setempat.