Insitekaltim, Jakarta – Tengah ramai di media sosial para pemilik mobil yang mengaku bahwa kendaraannya mengalami kerusakan mesin diduga akibat penggunaan bahan bahan minyak (BBM) jenis Pertamax di wilayah Cibinong, Jawa Barat.
Dalam video yang beredar di media sosial itu, terlihat seorang wanita yang sedang berada di bengkel mengeluhkan mobil miliknya yang tengah diperbaiki, yang diduga kuat rusak akibat bahan bakar pertamax. Dalam video tersebut juga terekam beberapa mobil lainnya yang mengalami masalah yang sama.
Mendengar hal ini, Pertamina Parta Niaga memberikan klarifikasi. Pertamina membawa sampel pertamax yang dicurigai merusak mesin mobil ke Lembaga Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) dan telah selesai melakukan uji lab sampel-sampel pertamax dari SPBU di Cibinong dan beberapa wilayah lainnya.
Hasilnya dinyatakan bahwa kualitas pertamax telah memenuhi spesifikasi teknis yang dipersyaratkan oleh Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Hasil uji lab dari Lemigas menyatakan bahwa produk pertamax on spec sesuai ketentuan Dirjen Migas. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas pertamax,” tegas Corporate Secretary PT Pertamina Parta Niaga Heppy Wulansari melalui siaran pers Pertamina, Selasa (26/11/2034).
Adapun terkait kendaraan-kendaraan yang dilaporkan mengalami kendala mesin, Heppy menyatakan bahwa pihaknya terus memonitor kondisi tersebut dan masih melanjutkan kajian bersama LAPI ITB.
“Kami masih melakukan kajian mengingat kendala mesin hanya terjadi di merek dan jenis kendaraan tertentu serta di lokasi-lokasi tertentu, jadi kami perlu mempelajari detail penyebab gangguan pada mesin-mesin kendaraan di Lokasi-lokasi tersebut,” ujar Heppy.
Lebih lanjut, Heppy menyampaikan pihaknya segera mengatasi kejadian ini begitu mendapatkan informasi dari konsumen. Pertamina Patra Niaga langsung bergerak cepat mengambil sampel di SPBU asal pengisian kendaraan dan sampel BBM dari kendaraan yang dilaporkan terkendala mesin untuk dibawa ke Lemigas dan Pertamina Patra Niaga menggandeng LAPI ITB untuk pengujian mesin kendaraan.
“Pertamina akan terus memantau kualitas BBM dan bertanggung jawab terhadap produk yang kami salurkan. Kami berkomitmen untuk memastikan kualitas yang terbaik bagi konsumen kami dan tidak akan ragu untuk melakukan evaluasi jika diperlukan,” jelas Heppy.
Pertamina juga mengimbau untuk konsumen terus melakukan perawatan kendaraan rutin di bengkel resmi dan menggunakan bahan bakar kualitas sesuai spesifikasi kendaraan, sehingga performa tetap optimal.
“Bagi konsumen yang memiliki pertanyaan atau informasi lebih lanjut untuk menghubungi Pertamina Call Center 135,” tutup Heppy.
Di sisi lain, Area Manager Commrel Relations and CSR Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga Arya Yusa Dwicandra menegaskan bahwa sampel yang diuji baik yang ada di Cibinong maupun di semua daerah, termasuk Samarinda merupakan sampel yang sama.
Menurutnya, apabila ada kasus-kasus serupa yang terjadi di daerah lainnya bisa saja berhubungan dengan bengkel.
“Semua sample pertamax sama, kalau kejadian di Samarinda pun sample yang dikirim sama. Mungkin bisa ditanyakan ke bengkelnya apa sedimen yang ada di BBM tersebut,” jelasnya, Senin (2/12/2024).
Arya sapaan akrabnya ini menyampaikan kejadian kerusakan mesin itu bisa juga terjadi akibat tumpukan lumpur yang menyumbat mesin. Untuk itu, diperlukan pemeriksaan lebih mendalam pada kendaraan.
“Apakah lumpur atau justru berasal dari dalam mesin,” tutupnya.