
Insitekaltim,Sangatta – Kabupaten Kutim mulai dihantui kelangkaan gas elpiji 3 kg meski masih memiliki sedikit ketersediaan di sejumlah pangkalan.
Sejumlah wilayah di Kalimantan Timur (Kaltim) seperti Samarinda sudah mengalami hal ini. Sementara Kutim pun mulai mengalami keterbatasan stok atau menipis.
Hal ini diakui Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim Andi Nur Hadi Putra bersama Kabid Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Kutim Pratama Erwin kepada Insitekaltim.
“Memang betul stok gas elpiji 7 pangkalan mulai menipis, kelangkaan ini memang dari Pertamina,” kata Andi Nur Hadi Putra di ruang kerjanya, Senin (19/6/2023).
Ia mengatakan bahwa kelangkaan tersebut karena peniadaan pendistribusian gas elpiji oleh PT Pertamina saat libur atau cuti bersama sehingga pengiriman ke daerah juga terhenti.
Meski pada awalnya tidak menggangu ketersediaan stok gas, kini Kutim mulai mengalami kondisi sebaliknya dimana di sejumlah pengencer tidak ada lagi gas yang dijual.
Disperindag Kutim menyadari hal ini, untuk mengantisipasi kelangkaan yang berkelanjutan pemerintah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Kaltim untuk pemenuhan gas di daerah.
“Kita bangun komunikasi dengan Pemprov Kaltim, terkait hal ini. Apapun upaya kita berharap segeralah lakukan pemenuhan kebutuhan gas di daerah,” tegasnya.
Di tengah keterbatasan ini, ia mengimbau pengecer untuk tidak mengambil keuntungan di tengah krisis gas dengan menjualnya di atas harga tertinggi atau HET.
Jika ditemukan, Disperindag Kutim tidak segan melakukan tindakan tegas pada para pengecer.
“Tidak boleh jual di atas jauh dari HET, selisih Rp1000 atau Rp2000 kita masih mengerti. Jika tinggi kami bakal bertindak,” tandasnya.