Insitekaltim, Samarinda — Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Faisal mengajak generasi muda untuk memanfaatkan perkembangan teknologi digital secara bijak dan produktif.
Ia mengatakan digitalisasi harus digunakan untuk menunjang pengembangan diri, penyembuhan, kemajuan ekonomi, dan kompetensi generasi muda, bukan hanya untuk aktivitas yang tidak bermanfaat di media sosial.
“Mulai sekarang mari belajar literasi digital. Manfaatkan digitalisasi untuk penyembuhan, perkembangan, kemakmuran kita. Jangan hanya WhatsApp atau Instagram saja,” tegas Faisal, Selasa, 9 Desember 2025.
Faisal menyinggung kebiasaan masyarakat yang sering membagikan lokasi dan aktivitas pribadi di media sosial, sehingga berpotensi menjadi sasaran kejahatan digital maupun pencurian.
“Kadang orang tanpa sadar memberitahu lokasi keluarganya. Rumah ditinggal, semua aktivitas diumbar, akhirnya jadi sasaran maling. Karena itu hati-hati, mari perkuat literasi digital,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang mencatat bahwa masyarakat Indonesia menggunakan internet rata-rata lebih dari lima jam per hari. Menurutnya, kondisi ini merupakan peluang besar jika diarahkan pada aktivitas produktif.
“Digital itu seperti pisau bisa berbahaya, tapi bisa sangat bermanfaat. Jangan menjadi budak digital, tapi jadikan digital sebagai alat untuk berkembang,” kata Faisal.
Faisal mencontohkan pemanfaatan internet untuk usaha kreatif dan edukatif, termasuk kisah seorang pensiunan yang bisa menghasilkan pendapatan melalui kelas mengaji berbasis video call.
“Kalau satu orang punya sepuluh pelanggan belajar online saja dengan tarif seratus ribu, sudah dapat satu juta. Banyak peluang yang bisa digarap,” jelasnya.
Ia juga menceritakan kisah sukses pemuda Indonesia, penjual kostum cosplay Spiderman yang membangun pasar internasional hanya melalui Facebook dan Instagram, hingga bertemu langsung pemeran Spiderman asli.
“Pembelinya dari Amerika, Eropa, Australia. Semua lewat internet. Ini bukti bahwa ruang digital membuka kesempatan tanpa batas,” ungkap Faisal.
Faisal juga menekankan bahwa seluruh elemen masyarakat harus meningkatkan empat pilar literasi digital yakni digital skills, digital ethics, digital safety, dan digital culture, agar tidak tertinggal dari perkembangan global.

