Insitekaltim,Samarinda – Pengaruh globalisasi bagi pemuda di Indonesia sering kali membuat lupa akan keindahan budaya yang dimiliki nusantara karena lebih tertarik dengan budaya asing.
Melihat hal ini, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Etnomusikologi Universitas Mulawarman Andi Rajmal Dwi Sastra mengaku senang pemerintah menghadirkan program studi yang mengkaji budaya lebih dalam.
“Pemerintah sudah mengakui kalau ini masuk ke dalam jurusan,” kata Rajmal pada Rabu, (22/5/2024) di Jalan Gunung Kelua Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman, Samarinda.
Menurutnya, selama ini pemerintah sudah menjadi penyokong prodi tempat dirinya menempuh pendidikan.
Ia menyebutkan, sebagian kegiatan yang menjadi ajang pengenalan budaya dan musik nusantara didukung melalui pendanaan Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
“Karena etno masuk di ruang lingkup pariwisata dan kebudayaan, pasti sih banyak dibantu,” ujarnya.
Sebagai hubungan timbal balik, Rajmal mengungkapkan sumber daya manusia (SDM) lulusan etnomusikologi mampu berkontribusi dan mengabdi untuk terjun ke ranah pemerintahan di bidang kebudayaan.
Bukan tanpa alasan, saat ini banyak staf maupun pimpinan yang tidak dilatarbelakangi oleh pendidikan/pengetahuan budaya dan musik itu sendiri.
Sehingga bagi Rajmal, akan lebih baik jika ilmu yang ditempuh selama kurang lebih 3-5 tahun mampu dipergunakan dalam ranah yang tepat.
“Yang dari Dinas Kebudayaan ini bukan semuanya masuk jurusan budaya, paling pemerintahan Fisipol,” imbuhnya.
Meski telah mendapat dukungan pemerintah, Rajmal tetap mengajak rekan-rekannya untuk terus memberdayakan budaya.
“Menjaga kelestarian budaya, bukan hanya tugas pemerintah,” tutup Rajmal.