Insitekaltim Samarinda-Forum keluarga besar partai Gerakan Indonesia Raya( gerindra) Kaltim melakukan aksi di gedung DPRD Kota Samarinda, Rabu(19/9/2018) Jalan Basuki Rahmat Samarinda
Aksi tersebut digelar terkait peristiwa penghadangan terhadap warga yang menggunakan kaos ganti presiden (15/9/2018) yang dilakukan oleh anggota DPRD Samarinda
Anggota dewan yang diduga melakukan persekusi dan dugaan melecehkan agama dilakukan oleh Ahmad Vanandza, Hairil Usman dan Suryani bersama beberapa masyarakat sebagaimana tergambar dalam rekaman video yang menjadi viral
Sebelum diterima oleh pimpinan DPRD Kota Samarinda, massa melakukan orasi di halaman kantor DPRD Samarinda dengan silih berganti. Massa melakukan long march dari kantor DPD Partai Gerindra menuju gedung parlemen di Jalan Basuki Rahmat
Akhirnya perwakilan massa diterima oleh wakil ketua DPRD Kota Samarinda H. Siswadi,SH dan didampingi H. Helmi yang juga ketua DPD Partai Gerindra Samarinda dan beberapa anggota dewan yang juga hadir dalam pertemuan tersebut
Salah satu tuntutannya forum keluarga besar partai Gerindra, yang disampaikan oleh Sulaiman Hattase , dimana dia minta para pelaku persekusi agar meminta maaf selama tiga hari berturut-turut melalui media cetak, eloktronik,dan media online
Menurut H. Andi Harun ketua DPD Partai Gerindra Kaltim kepada media menyebutkan bahwa kejadian yang terjadi pada 15 september 2018, adalah perbuatan melanggar hukum karena pasal-pasal pidana sudah terpenuhi
“Dan kami yakin kepada pihak ke polisian terhadap kasus ini bisa ditindak lanjuti, disana sudah jelas terjadi dugaaan tindak pidana persekusi dan dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh anggota dewan Samarinda, “katanya
Pada hari ini kami melihat ada anggota dewan yang memperlihatkan arogansinya dan sudah bersalah tapi dari mereka tidak mau meminta maaf dan silahkan masyarakat menilainya, apalagi dia telah melakukan penistaan agama,”ucapnya
Ditempat yang sama Wakil Ketua DPRD Kota Samarinda Siswadi SH, kepada media menyebutkan bahwa nantinya akan di rapatkan dulu dan saat ini belum bisa mengambil tindakan apa-apa sebagaimana yang diminta teman-teman Gerindra
“Jadi belum bisa bersikap karena harus di uji kebenaran ucapan tersebut, misalnya nanti datangkan orang IT, yang paham masalahnya. Dari sini akan terlihat apakah benar ucapan Ahmad Vanandza menghina pak Prabowo, kan, tidak tahu benar tidaknya,”kata siswadi
Selain itu, adanya larangan dari pihak keamanan yang melarang digelarnya deklarasi hashtag ganti presiden, dimana kepolisian tidak mengizinkan panitia menggelar kegiatan tersebut, nanti kami juga undang dari kepolisian dan juga untuk mengetahui kejadiannya dimana
“Yang pasti nanti semuanya akan di kaji, dan kami akan bersikap netral karena unsur pimpinan juga ada dari partai Gerindra. Akan tetapi kami melihatnya ada fenomena terbaru yang meminta untuk dilakukan pemberhentian. Dan bisa jadi nanti ada yang juga demo dari partai A atau C .
Artinya kami sepakat anggota dewan harus menjaga segala hal, karena suatu saat ada juga partai melakukan yang sama,”cetusnya
Wartawan sukri