
Insitekaltim, Samarinda – Kebakaran di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda pada Rabu dini hari, 30 Juli 2025, kembali menggugah perhatian publik terkait lemahnya sistem pengamanan fasilitas kesehatan di Kalimantan Timur.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry, meminta evaluasi menyeluruh terhadap standar operasional prosedur (SOP) penanganan darurat dan sistem pengawasan rumah sakit milik pemerintah tersebut.
Meski hanya melanda satu ruangan, Sarkowi menilai insiden ini tetap menunjukkan adanya celah serius dalam manajemen keselamatan bangunan.
“Masalahnya bukan soal besar kecilnya dampak, tapi kenapa itu bisa terjadi. Ini bukan kali pertama fasilitas publik mengalami kebakaran. Harus ada evaluasi yang menyeluruh,” ujar Sarkowi saat meninjau lokasi kebakaran.
Ia menilai rumah sakit sebagai fasilitas vital pelayanan publik seharusnya memiliki sistem keamanan dan deteksi dini yang kuat, terutama terhadap potensi korsleting listrik dan bencana serupa.
Sarkowi juga menyinggung insiden sebelumnya yang sempat terjadi di Big Mall Samarinda sebagai bukti lemahnya pengawasan terhadap standar keselamatan gedung di kota ini.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa protokol tanggap darurat di RSUD AWS memang cukup cepat dijalankan saat kejadian. Namun, langkah responsif saja tidak cukup jika tidak dibarengi upaya pencegahan jangka panjang.
“Jangan sampai penanganan darurat hanya jadi pemadam kebakaran sesaat. Kita perlu cegah agar tidak terjadi lagi,” katanya.
Sarkowi mendorong agar BPBD melibatkan lebih banyak relawan dari instansi-instansi pemerintah untuk membentuk jejaring respons bencana. Ia menegaskan bahwa urusan keselamatan tidak bisa dibebankan pada satu dinas atau lembaga semata.
“Minimal tiap kantor pemerintah punya staf yang sudah pernah ikut pelatihan tanggap darurat. Ini penting,” ucapnya.
Selain aspek teknis, Sarkowi juga menyoroti lemahnya sistem pengawasan internal RSUD AWS. Ia mengingatkan kembali kasus pasien yang sempat melakukan aksi gantung diri tanpa terdeteksi sistem keamanan rumah sakit.
“Kalau pengawasannya berjalan baik, kejadian itu bisa dicegah. CCTV-nya berfungsi atau tidak? SOP-nya dipantau atau tidak? Ini harus dibenahi,” tambahnya.
Ia berharap pihak manajemen RSUD AWS segera meninjau kembali semua prosedur pengamanan, memperkuat infrastruktur keselamatan, dan mengedukasi seluruh petugas agar lebih siap dalam menghadapi kondisi darurat.