Insitekaltim,Samarinda – Dalam upaya percepatan penurunan kasus stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengeluarkan Peraturan Wali Kota (Perwali) Samarinda Nomor 4 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas Perwali Nomor 11 Tahun 2022 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Surat edaran itu ditujukan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) dan stakeholder di lingkup Pemkot Samarinda. Dalam surat edaran itu, pemkot berupaya mengumpulkan dana melalui donasi.
Donasi ini resmi ditutup bertepatan dengan diselenggarakannya Festival Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Ke-2 di Halaman Gor Segiri Samarinda pada Kamis (4/7/2024).
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Samarinda I Gusti Ayu Sulistiani menyebutkan 9 OPD tidak ikut berdonasi.
“Ada 9 OPD yang tidak berkontribusi terhadap instruksi wali kota dan 12 puskesmas yang tidak berkontribusi atau tidak memberikan donasi dan 25 kelurahan yang tidak memberikan donasi,” ujarnya seusai festival.
Ketika ditanya terkait OPD dan puskesmas mana saja yang tidak terlibat aksi sosial ini, Ayu sapaan akrabnya tidak dapat memberikan detail karena hal ini hanya berdasar kemampuan dan kemauan sosial, sehingga tidak ada paksaan.
Adapun dana yang telah dikumpulkan dalam donasi untuk program penurunan stunting ini sebanyak Rp574.812.917 juta pada bulan Agustus 2023 hingga Juni 2024 lalu.
“Kita sudah belanjakan dalam dalam bentuk telur sehat yang dikelola oleh Perusda Varia Niaga. Jumlah yang dibelanjakan Rp393.880.000 juta atau setara 5.507 ribu piring telur yang dibagikan selama 6 bulan berturut,” terangnya.
Ayu berharap, ke depan untuk aksi serupa lebih banyak lagi stakeholder dan OPD yang ikut berkontribusi. Sebab semakin banyak uluran tangan, maka semakin cepat pula terjunnya bantuan.
“Namanya donasi itu keikhlasan kalau ikhlas berbagi silakan. Kalau tidak ikhlas gak papa itu kan gak bisa dipaksa tergantung hati nurani. Kita berharap paling tidak di internal kota masing masing OPD mendukung itu,” kata Ayu.
Di sisi lain, Wali Kota Samarinda Andi Harun mengungkapkan dirinya sempat tidak menduga akan ada sebanyak 9 OPD yang enggan berdonasi.
Walau donasi tersebut tidak memaksa, hanya saja melihat urgensi percepatan penurunan stunting di Samarinda ini, dirinya berharap banyak pihak termasuk jajaran di lingkup Pemerintah Kota Samarinda yang turut bekerja sama.
“Saya kaget baru dapat informasi bahwa ada OPD dan kelurahan yang diajak kontribusi tapi tidak ikut serta. Nanti kalian dapat bagiannya,” ancamnya.
Seusai mendengar banyaknya OPD dan stakeholder yang absen dalam donasi ini, Andi Harun menyebut dirinya meminta data-data lengkap keseluruhan donasi, termasuk yang tidak ikut.
Penurunan angka stunting di Samarinda ini membutuhkan kolaborasi bersama dengan seluruh pihak. Karena itu, ke depan orang nomor satu di Kota Tepian itu meminta seluruh OPD dan stakeholder terkait dapat berkontribusi untuk aksi serupa.
“Kita berharap teman-teman di seluruh lingkungan kemitraan strategis, kerja keras dan terukur. Jangan kebanyakan kegiatan seremonial. Nanti kegiatan seremonialnya terlalu menonjol, aksi lapangannya kurang,” pungkasnya.