Insitekaltim, Samarinda – Penelaah Teknis Kebijakan Diskominfo Kalimantan Timur (Kaltim), Dafa Ezra mengingatkan para pelajar untuk lebih waspada dalam menggunakan internet dan media sosial. Pesan itu sampaikan saat menjadi pemateri pada sosialisasi literasi digital dan keamanan siber yang diikuti siswa SMK Negeri 7 Samarinda pada Kamis, 11 Desember 2025.
Dafa menuturkan, perubahan gaya hidup yang semakin terhubung dengan internet membuat aktivitas pelajar kini bergantung pada perangkat digital. Mulai dari belajar, berkomunikasi, hingga berbelanja dilakukan secara daring. Kondisi tersebut membuat remaja rentan terpapar hoaks dan penipuan online.
“Karena semua aktivitas pelajar kini terhubung internet, risikonya ikut meningkat. Mereka jadi lebih mudah terpapar hoaks dan penipuan online,” ujar Dafa.
Ia menjelaskan, beragam platform seperti WhatsApp, Instagram, TikTok hingga gim daring seperti Roblox kerap menjadi ruang penyebaran informasi palsu dan manipulasi konten. Banyak pelajar membagikan informasi tanpa memeriksa kebenaran sumber, sehingga semakin mudah terseret arus hoaks.
“Kalau tidak punya literasi digital yang kuat, kita bisa terbawa arus informasi bohong dan ikut menyebarkannya. Yang menguasai teknologi, dia yang berkuasa,” tegasnya.
Selain hoaks, Dafa juga menyoroti meningkatnya modus penipuan berbasis pengumpulan data pribadi. Ia mencontohkan kasus orang tua pelajar yang tiba-tiba ditagih utang pinjaman online padahal tidak pernah mendaftar. Pelaku memanfaatkan data pribadi yang bocor dari perangkat korban.
Karena itu, Dafa menekankan pentingnya prinsip “pikir dulu sebelum klik” untuk menghindari risiko. Satu kesalahan kecil, katanya, bisa memberikan akses bagi peretas untuk membobol akun, meretas aplikasi keuangan, hingga mencuri identitas digital.
“Dari satu klik, data kalian bisa hilang. Jadi jaga akun, jaga password, dan jaga diri dari jebakan digital,” tandasnya.

