
Insitekaltim,Sangatta – Dalam upaya meningkatkan pengelolaan aset di sekolah-sekolah Kutai Timur, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur menggelar Bimbingan Teknis Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pembukuan, Investasi, dan Pelaporan Barang Milik Daerah berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 T/ahun 2021. Berlangsung di Hotel Royal Victoria, Sangatta, mulai Kamis hingga Minggu 19-22 Oktober 2023.
Salah satu pengisi materi dalam bimtek ini adalah perwakilan dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pusat Ahmed. Ia menguraikan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh peserta, terutama berkaitan dengan pengelolaan barang di sekolah.
“Permasalahan mereka itu rata-rata adalah pengelolaan barang di sekolah itu SDM-nya masih baru, jadi kita harus menekankan konsep aset itu seperti apa, pembelajaran dari awal lagi,” ungkapnya saat diwawancara, Sabtu (21/10/2023).
Masalah utama yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman tentang pengelolaan aset di sekolah. Mayoritas dari mereka adalah tenaga pendidikan yang belum memiliki latar belakang dalam pengelolaan aset.
Oleh karena itu, Ahmed menekankan konsep aset secara menyeluruh dan mengajarkan dasar-dasar pengelolaan.
“Materi yang disampaikan bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik terkait konsep aset, pembukuan, serta praktik pengelolaan barang milik daerah di lingkungan sekolah,” katanya,
Pencatatan barang milik daerah juga menjadi salah satu fokus utama, karena banyak peserta masih belum memahami kaitannya dengan peraturan dan praktik yang berlaku.
“Sebenarnya untuk pencatatan bisa sambil belajar di lapangan, yang harus diselesaikan mungkin terkait status kepemilikan tanah harus lebih tertib,” tutur AHmed.
Harapan dari pelatihan ini para peserta, setelah kembali ke sekolah masing-masing, mampu mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh selama pelatihan.
Penerapan peraturan yang telah dipelajari bisa diterapkan secara efektif di lingkungan sekolah, yang pada akhirnya akan meningkatkan pengelolaan aset dan akuntabilitas di sekolah-sekolah di Kutim.