
Insitekaltim,Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda telah mengambil langkah tegas dengan mengeluarkan surat edaran yang melarang pelaksanaan takbiran keliling menggunakan kendaraan pada malam perayaan Idulfitri tahun ini.
Keputusan ini diambil sebagai upaya untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama perayaan Idulfitri.
Surat edaran yang dikeluarkan oleh Wali Kota Samarinda dengan Nomor 451/0956/011.04, menegaskan bahwa takbiran keliling hanya diperkenankan di lingkungan sekitar tempat tinggal dengan berjalan kaki, tanpa menggunakan motor atau mobil.
Larangan ini juga meliputi larangan penggunaan petasan dan kembang api selama prosesi takbiran keliling.
Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda Abdul Rohim memberikan tanggapannya terhadap kebijakan tersebut. Ia menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan langkah yang baik.
“Tentu itu kebijakan yang bagus, namun yang harus jadi catatan adalah jangan sampai larangan ini karena aparat pemerintah tidak ingin repot,” ujar Abdul Rohim, Sabtu (6/4/2024).
Namun demikian, Rohim juga menyoroti potensi kegiatan takbiran keliling sebagai bentuk kesenangan dan bahkan dapat menjadi event yang menguntungkan.
Rohim juga mengusulkan agar kegiatan takbiran keliling bisa dijadikan festival yang berdampak positif bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Tentu jika ada arak-arakan pelaksanaan harus tertib, memastikan bahwa proses arak-arakan itu bisa berjalan dengan dengan baik atau bahkan bisa dipusatkan dengan konsep festival,” ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan ini bisa meningkatkan penjualan dan memberikan hiburan yang meningkatkan kebahagiaan masyarakat.
“Dengan keramaian tingkat penjualan akan naik. Kemudian jadi hiburan yang meningkatkan taraf kebahagiaan,” ujar Abdul Rohim.
Rohim mengingatkan bahwa arak-arakan takbiran keliling sudah menjadi bagian dari tradisi yang berlangsung selama ini dan belum pernah menimbulkan insiden yang serius.
Dia juga menambahkan bahwa dengan mengembangkan konsep festival, Samarinda dapat menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan pada perayaan Idulfitri mendatang.
“Samarinda ini akan dijadikan kota jasa dan industri. Andai difestivalkan, mungkin tahun depan banyak yang ingin merayakan Idulfitri di Samarinda karena ingin menyaksikan festival di Tepi Mahakam,” tutup Rohim.
Keputusan larangan takbiran keliling dengan kendaraan ini diharapkan dapat memastikan keselamatan serta menciptakan suasana perayaan yang aman dan damai bagi seluruh warga Samarinda pada malam Idulfitri.