Insitekaltim, Samarinda – Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda (Pilwalkot) 2024 akan berlangsung dengan kondisi tidak biasa. Hanya ada satu pasangan calon yang akan bertarung, yakni Andi Harun dan Saefudin Zuhri, yang berhadapan dengan kotak kosong.
Walaupun begitu, debat kandidat tetap akan dilaksanakan sesuai peraturan yang berlaku dalam Undang-Undang Pilkada dan menariknya, debat tersebut akan berjalan tanpa adanya calon pesaing.
Komisioner KPU Kota Samarinda Yustiani menjelaskan bahwa debat calon tunggal ini akan tetap menjadi bagian penting dari proses demokrasi untuk memberikan ruang publik memahami visi dan misi calon.
“Kami berencana menggelar tiga kali debat, satu kali di tingkat lokal dan dua kali disiarkan secara nasional,” kata Yustiani, belum lama ini. Debat ini dijadwalkan berlangsung antara akhir Oktober hingga awal November 2024.
Penentuan jadwal debat kandidat juga menjadi tantangan tersendiri bagi KPU Samarinda. Banyak daerah lain, juga akan menggelar debat kandidat pada waktu yang bersamaan. Kondisi ini membuat slot siaran televisi nasional sangat terbatas dan harus disesuaikan dengan kebutuhan berbagai daerah.
“Kami harus mencocokkan jadwal dengan daerah lain yang juga menggunakan slot siaran nasional. Hal ini menyebabkan jadwal debat Samarinda masih harus menunggu konfirmasi dari televisi,” jelas Yustiani.
Tantangan ini tidak mengurangi semangat KPU untuk tetap menyelenggarakan debat yang informatif dan bermanfaat bagi warga Samarinda.
Kendati hanya ada satu pasangan calon, mekanisme debat tetap akan berlangsung dengan format yang berbeda. Tidak ada calon pesaing dalam debat tersebut, namun pasangan Andi Harun-Saefudin Zuhri akan berhadapan dengan panelis yang berasal dari berbagai latar belakang, seperti pakar, tokoh masyarakat dan akademisi.
“Debat akan berlangsung antara calon dengan panelis yang akan memperdalam tema-tema penting terkait pembangunan dan kepentingan masyarakat Samarinda,” kata Yustiani.
Panelis yang terlibat dipilih berdasarkan keahlian mereka dan akan berbeda di setiap sesi debat. Setiap debat akan menghadirkan lima panelis, dengan topik yang mencakup sektor-sektor penting seperti ekonomi, pendidikan dan tata kelola pemerintahan.
Menjelang pelaksanaan debat, KPU Samarinda akan membentuk tim perumus yang bertugas merancang tema debat serta mekanisme pelaksanaannya. Tim ini akan bekerja sama dengan KPU untuk memastikan debat berjalan sesuai aturan dan standar yang berlaku.
“Kami masih menyusun tim perumus, yang akan menentukan topik debat dan format teknisnya. Setelah tim ini terbentuk, pelaksanaan debat akan berjalan lebih terstruktur,” ungkap Yustiani.
Hal ini menjadi langkah penting dalam memastikan bahwa debat tetap relevan dan informatif, meskipun tanpa pesaing langsung.
Sekalipun calon yang berlaga hanya satu pasangan, debat tetap diharapkan memberikan ruang bagi publik untuk memahami lebih dalam visi dan misi pasangan Andi Harun-Saefudin Zuhri. KPU Samarinda menegaskan bahwa debat tetap penting untuk memberikan transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat.
Debat ini tidak hanya berfungsi sebagai ajang penyampaian visi, tetapi juga sebagai wadah bagi warga Samarinda untuk menilai kemampuan pasangan calon dalam memimpin kota di masa mendatang.
“Masyarakat masih bisa melihat bagaimana pasangan calon memaparkan program kerja mereka dan panelis akan menjadi pihak yang menguji komitmen serta solusi yang ditawarkan,” tambah Yustiani.