“Saya harap posyandu itu bisa lebih digiatkan lagi lebih digalakkan lagi supaya ibu dan bayi yang datang betul-betul mendapatkan pelayanan yang lebih baik,” jelasnya seusai hearing bersama Dinkes Samarinda, Rabu (24/4/2024).
“Sering mendengarkan keluhan dari masyarakat tentang BPJS bahwa mereka harus menunggu lama kalau misalnya mereka mau konseling atau berobat di rumah sakit dari pagi sampai sore,” keluh Deni.
“Kalau kita jalan di kampung-kampung itu, jalannya masih gelap dan rusak. Saya tinggal di Perumahan Korpri Loa Bakung dan lampu jalan di belakang rumah saya itu kedap-kedip setiap hari, bikin sakit mata,” sindirnya belum lama ini.
“Meskipun saya merasa ini kurang optimal juga karena waktunya sangat singkat. Jadi tidak tidak cukup waktunya untuk bisa mengeksplorasi memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan masukan-masukan,” ujarnya.
“ Jadi dengan anggaran yang mereka punya hanya sekitar Rp14 miliar, terealisasi sebesar sekitar Rp12 miliar. Jadi hanya 88 persen mereka bisa merealisasikan apa yang menjadi target mereka,” jelasnya, Rabu (16/4/2024)
“Menurut saya, pemerintah kota kecolongan. Pembinaan dan pengawasannya terlalu menganggap ini biasa, tapi ternyata ada kebocoran, kan luar biasa. Artinya selama ini target PAD dari parkir banyak yang tidak pernah mencapai target,” ungkapnya, Rabu (17/4/2024).
“Harus ada terobosan, riset dan pelajari lagi. Karena di Samarinda ini minim sekali makanan khasnya,” ungkapnya dalam acara hearing Pansus LKPJ DPRD Samarinda bersama Dinas Perkim, Rabu (17/4/2024).
“Misal Vietnam dan Bangkok, sungai itu bisa mereka jual, kalau investasi atau anggaran dibesarkan di Perkim bisa dituntaskan jalur sungai itu,” jelasnya dalam acara hearing Pansus LKPJ DPRD Samarinda bersama Dinas Perkim, Rabu (17/4/2024).
“Ini juga ada kaitan dengan PJU Dishub dengan Perkim di mana ada titik yang kita anggap rawan, Sambutan dan Gunung Manggah,” ungkapnya sewaktu hearing bersama Dinas Perkim di DPRD Samarinda, Rabu (17/4/2024).