Insitekaltim, Jakarta – BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) mendapat sertifikat penghargaan dari pengesahan (Attestation) dari International Social Security Association (ISSA) di Jenewa, Swiss.
Penghargaan tersebut terbagi dalam dua kategori dan ditambah satu pengesahan atau Attestation. Kategori yang mendapatkan penghargaan Certificate of Merit tersebut antara lain pada pengelolaan dana program Jaminan Hari Tua (JHT) menggunakan pendekatan Manajemen Aset Liabilitas dan Unit Pengendali Gratifikasi sebagai bagian dari sistem pengendalian fraud.
Sementara itu atas penyelenggaraan Paritrana Awards Attestation dari ISSA juga diberikan sebagai upaya peningkatan kepesertaan melalui kolaborasi bersama pemangku kepentingan.
ISSA mengapresiasi pengelolaan dana JHT menggunakan pendekatan manajemen aset liabilitas/Asset Liability Management (ALM) yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan.
Penghargaan yang diberikan oleh ISSA pada tanggal 22 Februari 2022 yang lalu ini layaknya sebuah pelangi di tengah badai informasi yang simpang siur tentang pelaksanaan program JHT dan pengelolaan dananya itu sendiri.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo merasa bangga atas pengakuan dari organisasi internasional sekelas ISSA yang menyanjung pelaksanaan serta pengelolaan aset dan liabilitas dari program JHT ini.
“Saya kira kita perlu berbangga, bagaimana pelaksanaan dan pengelolaan jaminan sosial kita diapresiasi oleh dunia internasional dan ini kami persembahkan khusus untuk pekerja Indonesia,” tuturnya melalui press release, Minggu (27/2/2022).
Dalam mengelola dana JHT para pekerja, BPJS Ketenagakerjaan mengutamakan prinsip kehati-hatian dan transparansi untuk memastikan dana yang nantinya diterima oleh pekerja mendapatkan imbal hasil yang optimal.
Pengelolaan dana ini tentunya juga bisa optimal jika dikelola dengan jangka waktu yang cukup. Dengan pengelolaan yang optimal, tentunya hasil yang didapatkan oleh peserta dan keluarga juga dapat lebih optimal.
Penempatan dana juga menjadi faktor penting dalam pengelolaan dana pekerja. Maka dari itu, setiap investasi yang dilakukan dipastikan telah melalui proses kajian fundamental, teknikal, manajemen risiko dan kepatuhan yang komprehensif berdasarkan regulasi eksternal dan internal.
Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan juga senantiasa menyesuaikan komposisi portofolio dengan kondisi ekonomi terkini (dynamic asset allocation) dengan memperhatikan momentum pasar, likuiditas, optimasi hasil investasi dan sesuai dengan profil liabilitas program.
“Kami akan berupaya semaksimal mungkin memberikan manfaat terbaik dari program Jamsostek kepada seluruh peserta. Kami harap para peserta dapat terus berkarya dengan tenang agar mencapai produktivitas dan turut membangun perekenomian bangsa agar lebih baik,” tutup Anggoro.