
Insitekaltim,Sangatta – Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) miliki 8 unit mesin modern combain harvester untuk memanen padi di sejumlah wilayah.
Keberadaan combine harvester sebagai upaya efisiensi waktu dan biaya panen padi yang selama ini menjadi permasalahan di tingkat petani.
Sekretaris Dispertan Kutim Bambang Sutianto menjelaskan combine harvester merupakan alat multifungsi yang dapat memotong, merontokkan, memisahkan gabah dari jerami serta memisahkan gabah kosong dan benda asing dengan cepat.
Alat ini membantu petani sawah untuk mempersingkat waktu panen. Dispertan Kutim menurunkan combine harvester ke lapangan dua kali dalam setahun sesuai permintaan masyarakat dan kebutuhan lapangan.
“Waktu turun biasanya Maret dan Oktober saat panen padi,” ujarnya kepada Insitekaltim di ruang kerjanya, Rabu (17/5/2023).
Combain harvester diberikan kepada petani dengan sistem pinjam pakai yang diajukan lewat kelompok-kelompok tani sehingga bahan bakar pengoperasiannya ditanggung oleh peminjam.
“Seperti apa pengaturan lapangannya itu terserah mereka. Intinya kelompok tani bisa memenuhi bahan bakar dan bisa merawat alat,” jelasnya.
Di Kutim ada dua kecamatan yang sering meminjam alat potong padi yakni Kecamatan Teluk Pandan dan Kaubun.
Kecamatan-kecamatan ini melakukan pinjaman combain harvester sebab memiliki lahan sawah ratusan hektare yang sudah dilengkapi dengan fasilitas irigasi sehingga tidak heran dalam setahun bisa memanen dua kali.
Namun menurutnya meski memiliki lahan cukup, pemenuhan kebutuhan beras di Kutim masih berharap dari luar daerah. Oleh sebab itu pihaknya terus berupaya agar Kutim mandiri dalam pemenuhan konsumsi beras.
“Beras kita banyak dari Sulawesi dan Jawa. Kami pun terus lakukan upaya agar kita juga mandiri memenuhi kebutuhan beras daerah,” tandasnya.