
Insitekaltim,Sangatta – Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman mengungkapkan Atlet Kutim sebelumnya telah berhasil memperoleh prestasi olahraga tradisional dengan meraih sebelas medali emas yang mewakili Kalimantan Timur di tingkat nasional.
“Meskipun posisi juara umum masih dikuasai oleh Jawa Barat, pencapaian tersebut memberikan semangat dan dorongan bagi para atlet tradisional Kutim,” ucapnya saat diwawancarai langsung usai menghadiri pembukaan Festival Olahraga Tradisional, Rekreasi dan Disabilitas, Minggu (5/11/2023).
Ia pun menjelaskan semua olahraga tradisional di Indonesia telah diintegrasikan ke dalam Lembaga Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) dan dipertandingkan, bahkan hingga tingkat nasional setiap dua tahun sekali.
Selain itu, dalam upaya untuk melibatkan lebih banyak generasi muda dalam olahraga tradisional, Dispora berencana menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga (Disdikbud) serta pemangku kepentingan terkait.
“Ini akan memungkinkan pelajar untuk memahami dan berpartisipasi dalam olahraga tradisional, dengan harapan dapat menjadi generasi penerus yang unggul dalam bidang ini,” ujar Ardiansyah.
Festival Olahraga Tradisional, Rekreasi, dan Disabilitas se-Kaltim berlangsung di halaman Kantor Bupati Kutim pada tanggal 5-7 November. Acara ini mempertandingkan sembilan jenis olahraga tradisional yang diikuti oleh 492 peserta dari berbagai daerah di Kalimantan Timur, termasuk Kutim, Bontang, Kukar, Samarinda, dan Balikpapan.
“Saya berharap festival ini akan menjadi agenda rutin yang dapat memicu semangat para atlet di Kutim,” harapnya.
Festival ini adalah langkah dalam mempromosikan dan melestarikan olahraga tradisional Indonesia. Dengan dukungan penuh dari pemerintah setempat, olahraga tradisional semakin dikenal dan dicintai oleh masyarakat Kutai Timur, dan atlet-atletnya semakin termotivasi untuk berprestasi dalam kancah nasional.