Reporter: Nuril – Editor: Redaksi
Insitekaltim,Sangatta – Wakil Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Arang Jau mendorong pemerintah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) selain dari sektor pertambangan.
Kutim memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah mulai dari sektor pertambangan, perkebunan, hingga pertanian. Namun, sangat disayangkan sumber PAD Kutim yang diandalkan kebanyakan dari sektor pertambangan.
“Selama ini kan Kutim mendapat PAD kebanyakan dari sektor pertambangan, ini sayang, padahal Kutim banyak SDAnya selain tambang,” ungkap Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) itu kepada insitekaltim.com, Senin (27/6/2022)
Menurut Arang Jau anggota dewan daerah pemilihan (dapil) III itu, Kutim berpeluang untuk mengambil sumber PAD dari sektor yang lain. Ia memberikan contoh misalnya sektor perkebunan kelapa sawit, pariwisata dan sarang burung walet.
“Pajak dari sektor perkebunan kelapa sawit, pariwisata, hingga sarang burung walet itu kan belum masuk juga karena belum tercantum di peraturan daerah (perda),” bebernya.
Oleh karena itu, perda retribusi di Kutim tengah diperbaiki. Dimana pajak gedung sarang burung walet akan dimasukkan dalam perda retribusi.
Selain itu, ia juga mendorong pemerintah untuk menggali sumber PAD lagi agar anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kutim bisa maksimal.
“Kami mendorong pemerintah untuk menggali PAD selain dari sektor tambang karena tambang ini akan habis, kalau tidak ada tambang dan kita hanya berpaku pada tambang maka Kutim akan seperti kota mati saja,” pungkasnya.