Insitekaltim, Samarinda – Wali Kota Samarinda Andi Harun menjadi pembicara dalam penutupan kader muda Taruna Melati II dan Pelatihan Pendamping bertajuk “Langkah Kecil, Dampak Besar”.

Acara yang diinisiasi oleh Ikatan Pelajar Muhammad (IPM) Kota Samarinda di Cafe Bagios pada Minggu, 19 Januari 2025 ini, dihadiri Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Samarinda Muslimin. Hadir juga puluhan kader yang terdiri dari mahasiswa berbagai universitas itu.
Dalam kesempatan itu, Andi Harun membuka dengan sebuah ayat Al-Quran surah Al-Hijr ayat 99, yang berbunyi, “Dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang menjemputmu.”
Dirinya mengingatkan semua bahwa semua yang dilakukan mulai dari roh ditiupkan ke dalam janin sampai akhir diambilnya roh tersebut merupakan ibadah.
Ibadah juga harus dilakukan secara kontinu. Ibadah yang sedikit tetapi harus berkelanjutan. Amal pun demikian. Amal yang dilakukan harus sesuai kemampuan.
“Allah menyukai amalan-amalan kita walaupun kecil, tetapi dia kontinu. Mudahan itulah arti dari ‘Langkah Kecil, Dampak Besar’,” kata Andi Harun menyampaikan arti dari tajuk tersebut.
Selaras, Andi Harun menyampaikan Hadis Sahih Bukhari 1987, yang isinya secara garis besar bahwa Aisyah RA ditanyai apakah Rasulullah SAW mengkhususkan hari tertentu untuk beramal?
Aisyah RA menjawab tidak, bahkan amalan beliau berkelanjutan. Dan siapa dari kalian yang mampu apa yang dahulu Rasulullah SAW mampu amalkan.
“Kalau mau beli motor dan rumah itu jangan tunggu uangnya terkumpul. Itu akan lama dan bahkan gagal. Tapi kalau ditabung kontinu bisa beli itu,” lanjut Andi Harun mencontohkan hadis tersebut.
Politisi Gerindra ini menegaskan kepada semua kader agar tidak malas dan terus bergerak. Apabila tidak berani “fight” atau berjuang, maka akan tertinggal, bahkan menjadi pecundang. Seorang pahlawan atau hero hadir dengan banyak luka akibat perjuangannya.
Terakhir, Andi Harun berpesan semua perjuangan tersebut harus dibarengi oleh ibadah. Segala yang diupayakan harus bertransaksi dengan Allah SWT sebagai pemilik atas semua keputusan di dunia maupun akhirat.
“Terakhir, harus ahli ibadah. Jadilah kalian apa saja, tapi kembalilah ke Muhammadiyah. Kita harus jadikan Al-Quran dan hadis sebagai petunjuk, pembawa berita gembira,” tutupnya.
Di samping itu, Ketua Pimpinan Daerah (PD) IPM Kota Samarinda Arianur berterima kasih kepada seluruh partisipan yang hadir dan telah selesai melakukan kegiatan kader di IPM Kota Samarinda. Ia juga meminta maaf apabila ada hal yang tidak menyenangkan selama pelatihan.
Kegiatan ini adalah kegiatan pertama di tahun 2025 bagi IPM. Banyak hal yang sudah terlewati, baik dari sisi emosional dan tenaga. Ia berdoa supaya lelah dan penat yang dihasilkan dalam kegiatan dapat bermanfaat. Tidak hanya bagi para kader, tetapi juga masyarakat.
“Tema yang diambil itu harapannya sesuai dengan memulai langkah kecil, yang bisa menciptakan dampak besar agar Muhammadiyah juga bisa makmur,” tutur Arianur.