
Reporter : Angel – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Bontang – Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam mengampayekan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) agar terhindar dari Covid-19.
Pemerintah memutuskan 28 Oktober hingga 30 Oktober 2020 sebagai cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, akan ada libur panjang selama lima hari, yaitu pada 28 Oktober hingga 1 November 2020.
Andi Faizal Sofyan Hasdam yang dihubungi melalui saluran telepon oleh tim Insitekaltim, memberi pesan agar masyarakat tetap menerapkan gerakan 3M, Rabu (29/10/2020).
Faiz sapaan akrab Andi Faizal, berpesan kepada masyarakat agar dapat memilah mana yang dirasa penting ketika akan bepergian saat libur panjang. Jika memang dirasa perlu berpergian, penerapan protokol kesehatan harus disiplin dilakukan.
Dikatakan Faiz, jika lokasi wisata yang hendak dikunjungi terlihat penuh pengunjung, hendaknya jangan memaksakan atau bisa mencari lokasi wisata lain yang lebih sepi pengunjung.
“Jangan memaksakan diri ketika melihat kondisi cukup ramai terus banyak orang berkerumun. Kalau bisa ya dibatalkan saja berwisatanya. Karena ini kan kepentingannya untuk masyarakat juga atau mungkin bisa cari alternatif tempat lain,” kata Faiz.
Faiz juga menuturkan lebih baik tidak mengajak anggota keluarga yang rentan terpapar Covid-19 untuk berpergian wisata saat pandemi.
Tidak hanya wisatawan, Faiz juga mengimbau pengelola tempat wisata dapat lebih ketat dalam penerapan protokol kesehatan bagi pengunjung. Pengelola wisata diminta tidak ragu untuk menegur pengunjung yang tidak menerapkan protokol kesehatan.
“Jangan kemudian hanya mengejar keuntungan. Mereka harus bisa mengingatkan pengunjung untuk menerapkan protokol kesehatan dan yang utamanya adalah mengatur kuota dari pengunjung agar bisa melakukan physical distancing,” pesan Andi Faiz.
Adapun bagi masyarakat yang terpaksa pulang kampung, Faiz menekankan pentingnya tetap menjalankan protokol kesehatan meski sampai di kampung halaman. Protokol kesehatan menjadi kunci dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Sampai di kampung halaman akan lebih baik jika masyarakat bisa sadar melakukan isolasi mandiri dahulu, apalagi jika datang dari daerah zona merah.
“Jaga jarak dengan orang-orang di desanya atau tempat kelahirannya. Jangan sampai mereka datang dari zona merah tidak terasa membawa virus. Itu kan berisiko buat orang-orang yang ada di desanya itu kasihan. Jangan langsung datang peluk-peluk, protokol kesehatan tetap utama,” pesannya lagi.
Begitupun ketika orang tersebut kembali ke daerah domisilinya, protokol kesehatan tidak boleh terlupakan.
“Ketika kembali juga kalau ada rasa gejala segera lapor dan isolasi mandiri. Saya rasa masyarakat sudah paham akan apa yang harus dilakukan saat berpergian di masa pandemi,” tandasnya.