Insitekaltim, Balikpapan — Di tengah meningkatnya kerawanan peredaran narkoba dan potensi radikalisme di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), seluruh unsur Forkopimda Kaltim berkumpul dalam satu forum strategis yang digelar di Gedung Mahakam Polda Kaltim, Senin, 8 Desember 2025.
Pertemuan ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan penegasan komitmen bersama untuk memperkuat benteng keamanan Benua Etam dari ancaman yang bergerak semakin kompleks dan lintas batas.
Rapat Koordinasi Forkopimda Kaltim yang mengusung tema “Optimalisasi peran Forkopimda dalam menghadapi ancaman narkoba dan radikalisme di Kalimantan Timur” dihadiri Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud bersama Wakil Gubernur Seno Aji.
Hadir pula Ketua DPRD Kaltim, Pangdam VI Mulawarman beserta jajaran, Kapolda Kaltim, Kajati Kaltim, Kabinda Kaltim, Kepala BNN Provinsi Kaltim, Danrem 091/ASN, Kasatgaswil Kaltim Densus 88 AT Polri, Komandan Grup 4 Kopassus, Danlanal, Danlanud Dhomber, serta kepala perangkat daerah terkait.
Dalam arahannya, Gubernur Rudy menekankan perlunya langkah strategis yang dibangun melalui kolaborasi menyeluruh antara pemerintah daerah, TNI, Polri, hingga pemangku kepentingan lintas sektor.
Menurutnya, Kaltim berada dalam posisi yang sangat rentan mengingat wilayah ini berbatasan langsung dengan Malaysia dan provinsi lain di Pulau Kalimantan.
“Kita siaga 1 terhadap bahaya laten narkoba ini. Wilayah perbatasan menjadi titik rawan yang harus kita awasi secara ketat,” tegas Harum.
Ia menekankan penguatan pengawasan di seluruh pintu masuk Kaltim bandara, pelabuhan, jalur perairan hingga kawasan perbatasan sebagai gerbang utama mobilitas orang dan barang. Di tingkat internal Pemprov, Harum menginstruksikan pelaksanaan tes urine rutin untuk menjaga birokrasi bersih dari narkoba.
Gubernur juga mengajak masyarakat memperkuat ketahanan keluarga, sekolah, rumah ibadah, dan komunitas dalam mencegah narkoba serta radikalisme. Ia menegaskan bahwa pelaporan korban penyalahgunaan narkoba tidak akan berujung pidana dan rehabilitasi adalah jalan pemulihan.
“Hanya dengan kesadaran kolektif dan gerakan terpadu, Kaltim bisa bebas dari jeratan narkoba. Ini tanggung jawab moral kita bersama,” pungkas Harum.
Rakor turut menghadirkan narasumber dari BNN Kaltim, Kanwil Pemasyarakatan, dan Densus 88 AT.

