
Reporter: Nuril – Editor: Redaksi
Insitekaltim,Sangatta – Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Agusriansyah Ridwan minta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur, dalam pengajuan penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) disesuaikan dengan kebutuhan dan berdasarkan analisis jabatan yang ada.
Pasalnya, mulai tahun depan, tenaga kerja kontrak daerah (TK2D) ditiadakan dan akan diganti dengan sistem outsourcing.
“Per bulan November 2023 nanti TK2D benar-benar ada pemetaannya, bahwa kita juga sudah mendengar dari Menpan RB TK2D tidak serta merta dihapuskan yang sebenarnya untuk dilakukan perbaikan,” ungkap Agusriansyah kepada awak media di Kantor DPRD Kutim, Kawasan Perkantoran Bukit Pelangi, Sangatta, Selasa (28/6/2022)
Selain itu juga bertujuan untuk penataan pegawai di lingkungan pemerintah sesuai jabatan tersedia. Oleh karena itu, ia bergarap kepada pemerintah agar memiliki analisis jabatan yang dibutuhkan.
Disamping itu, pemerintah juga supaya membuat formulasinya sesuai dengan kebutuhannya.
“Tentu harapan kita bagaimana pemerintah dalam pengajuan penerimaan PNS maupun PPPK betul-betul mengajukan berdasarkan analisis jabatan yang ada agar maksimal,” urainya.
Lanjutnya, seperti yang telah diajukan oleh Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kutim telah mengajukan PPPK, kurang lebih 2.015 formasi. Itu artinya, dari 6.000 an orang TK2D yang ada di Kutim hanya akan menyisakan 4.000 an orang tenaga honor.
“Tapi kita juga sudah dapat keterangan dari pemerintah, yang 4.000 orang tadi sedang dicarikan formulasinya, tetap mempertahankan dan mencari sumber pendapatan lain yang sah untuk memberikan honor atau gaji mereka,” jelasnya.
Meskipun demikian, tetap harus memenuhi kualifikasi. Berdasarkan laporan pemerintah, lanjut Agustiansyah, masih ad 3.000 an orang yang malah tamatan SMA sederajat.
“Itu harus dipikirkan, karena jelas kualifikasi untuk memenuhi formasi tersebut minimal S1 mungkin ada untuk formasi SMA, tapi pasti terbatas, nah ini mau dianalisis kembali,” tutupnya.