Reporter : Yuli – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Bontang – Perlengkapan sekolah berupa sepatu, yang telah dibagikan pada seluruh siswa sekolah di Bontang, rupanya telah melalui tahap uji kelayakan sebanyak dua tahapan.
Kepalas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang Akhmad Suharto, mengatakan tahun ini cukup berbeda dari tahun sebelumnya, sepatu untuk siswa diminta dilakukan uji kelayakan dalam dua tahapan. Meliputi uji ketahanan dan laboratorium.
“Kalau dulu yang diuji hanyalah kelenturan ujung sepatu. Akan tetapi, saat ini seluruh sisi harus diuji,” kata Suharto kepada insitekaltim.com, Kamis (21/11/2019)
Uji laboratorium dimaksud ialah kekuatan, sepatu dari segi tali, kualitas bahan dari segala sisi tali serta kualitas bahan di segala sisi sepatu. dengan pengujian berlipat ini, diharapkan kualitas sepatu menjadi meningkat.
Menurutnya, proses pendistribusian untuk sepatu diperlukan ketelitian. Dimana pihaknya juga melakukan penyortiran setiap sekolah. Disdikbud pun wajib mengelompokkan berdasarkan data ukuran sepatu tiap sekolah.
“Kalau pendistribusian sepatu dan seragam itu butuh waktu. Karena tiap siswa beda ukurannya,” tuturnya.
Diketahui anggaran pengadaan bantuan perlengkapan sekolah ini bersumber APBD 2019. Rp 20 miliar telah dikucurkan oleh Pemkot Bontang. Rinciannya, Rp 11,5 miliar untuk pengadaan seragam dan tas, serta Rp 2,2 miliar untuk buku tulis. Sisanya digunakan untuk pengadaan sepatu sekolah.
Untuk jumlah pengadaan sepatu, sesuai dengan seragam, yaitu mencapai 38.500 buah. Rinciannya, 20.354 untuk siswa tingkat sekolah dasar atau sederajatnya, SMP 9.574 buah, dan SMA 8.572. Nantinya pengerjaan bakal dipercepat. Sehingga pendistribusian dapat dilakukan sesuai target Disdikbud yakni pada awal ajaran baru.