Insitekaltim, Samarinda — Staf Pengembangan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kota Samarinda Muhammad Nur menyampaikan pihaknya terus berupaya merangkul seluruh subsektor ekonomi kreatif melalui program pembinaan, pelatihan, dan monitoring perkembangan usaha yang dilakukan secara berkala.
Nur menjelaskan, sepanjang tahun 2025 sejumlah program penguatan ekraf telah dilaksanakan di berbagai kecamatan. Kegiatan tersebut tidak hanya berupa pelatihan teknis, tetapi juga mencakup pendampingan dan pemetaan perkembangan pelaku usaha di tiap wilayah.
“Beberapa subsektor yang telah kami jalankan pembinaannya antara lain fotografi, kuliner, batik, kriya atau wastra. Hari ini giliran subsektor fashion yang kami laksanakan bersama Bu Gilfa, yang fokus pada pembinaan generasi penerus yang tertarik pada desain fashion,” ujar Nur di Aula Disporapar pada Jumat, 12 Desember 2025.
Ia mengatakan industri fashion di Samarinda menunjukkan perkembangan menggembirakan sepanjang tahun ini. Kolaborasi antara dinas dan komunitas fashion turut meningkat, seperti melalui kegiatan peragaan busana di berbagai pusat aktivitas masyarakat.
“Kami berharap industri fashion di Samarinda dapat terus tumbuh dan nantinya mandiri. Kerja sama dengan komunitas fashion yang berjalan baik selama ini menjadi modal penting untuk memperkuat subsektor tersebut,” tambahnya.
Lebih jauh, subsektor unggulan ekraf yang telah ditetapkan berdasarkan uji petik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) subsektor musik menempati posisi teratas, disusul kuliner, kriya, seni pertunjukan, penerbitan, fotografi, dan film.
Meski demikian, Nur menegaskan bahwa seluruh subsektor tetap mendapat pendampingan. Ia mengakui, tantangan yang harus dihadapi adalah perlunya intensitas komunikasi yang lebih sering antara dinas dan komunitas ekraf.
“Tantangannya tentu ada, tetapi kami terus berupaya mendatangi komunitas dan memperkuat komunikasi. Beberapa subsektor sudah berjalan baik, namun subsektor musik masih perlu ditingkatkan lagi penyelenggaraan pertunjukannya,” ucapnya.
Terkait implementasi teknis Peraturan Daerah (Perda) Penataan dan Pembangunan Ekonomi Kreatif, Nur memastikan pihaknya tengah menyusun petunjuk teknis sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan ekraf ke depan.
“Kami sedang merancang petunjuk teknis sebagai tindak lanjut perda tersebut. Harapannya, ekonomi kreatif di Kota Samarinda dapat tumbuh, berkembang, dan mandiri, bahkan menjadi pusat perkembangan ekonomi di Kalimantan Timur,” tegasnya.
Menutup penjelasannya, Nur berharap pembinaan ekonomi kreatif dapat berkelanjutan dan semakin fokus pada subsektor yang menjadi karakteristik Kota Samarinda.
“Kami ingin menguatkan subsektor yang benar-benar menjadi keunggulan kota. Meski musik menjadi subsektor unggulan kami tetap mendorong subsektor lain yang mampu menggerakkan perkembangan ekraf di Samarinda,” pungkasnya.

