Insitekaltim, Marangkayu – Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, melakukan kunjungan kerja ke Desa Perangat Baru, Kecamatan Marangkayu, pada Sabtu, 12 Juli 2025.
Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau langsung perkembangan Odah Singgah PPM Minerba Bekenyawa, yang menjadi salah satu upaya pengembangan ekonomi desa berbasis potensi lokal.
Dalam sambutannya, Gubernur Rudy Mas’ud menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif masyarakat Desa Perangat Baru, termasuk pemerintah desa dan pengelola Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM), dalam membangun rest area strategis yang tidak hanya menjadi tempat persinggahan, tetapi juga wahana promosi kekayaan desa, khususnya kopi luwak.
“Kami dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas langkah nyata dan luar biasa dari masyarakat Desa Perangat Baru. Ini bukan hanya tentang rest area, tapi juga tentang identitas dan kekuatan ekonomi desa,” ujar Rudy.
Gubernur menyoroti potensi kopi luwak khas desa yang memiliki aroma luar biasa, meskipun dirinya mengaku bukan pecinta kopi. Ia bahkan menyebut bahwa harga kopi luwak di desa tersebut mencapai Rp5 juta per kilogram, menandakan kualitas dan eksklusivitas produk tersebut.
“Bukan penikmat, tapi dari harumnya saja sudah luar biasa. Orang kadang bosan dengan yang murah. Ada rupa, ada harga. Yang penting kualitasnya dijaga,” ucap Rudy sambil tertawa.
Ia juga meminta agar pengelola PPM bersama kepala desa segera menyelesaikan pembangunan rest area secara maksimal. Ia berharap fasilitas seperti musala, toilet, dan area istirahat bisa ditata lebih indah dan ramah pengunjung, sehingga tidak hanya menjadi tempat singgah, tetapi juga daya tarik wisata baru.
Menurut Rudy, keberadaan rest area seperti ini akan memancing lebih banyak arus kunjungan dari berbagai wilayah, termasuk mereka yang dalam perjalanan ke atau dari Bontang.
“Kalau di sini ada daya tarik, pasti mereka akan mampir. Ini peluang besar bagi UMKM kita,” katanya.
Ia menegaskan bahwa pertumbuhan UMKM harus menjadi perhatian bersama. Dengan kontribusi lebih dari 70 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah.
“Kopi luwak dengan harga lima juta ini cocok untuk pasar menengah ke atas. Tapi juga tetap ada yang terjangkau, mulai Rp20 ribu sampai Rp200 ribu. Semua segmen bisa kita layani,” imbuhnya.
Gubernur juga menyinggung pentingnya keterlibatan perusahaan-perusahaan tambang dan industri dalam mendukung program CSR dan PPM yang nyata, termasuk membantu pembangunan rest area.
Ia menegaskan bahwa perusahaan wajib mengikuti regulasi yang ada dan menunjukkan kontribusi bagi masyarakat sekitar.
“Jangan semua berharap APBD. Banyak perusahaan bisa dilibatkan. Tapi yang penting, manfaatnya harus nyata. Siapkan legalitas lahan, siapkan konsep yang matang, nanti akan kami kawal agar cepat terwujud,” tutup Rudy.
Ia optimistis bahwa ke depan akan muncul lebih banyak rest area serupa di sepanjang pesisir Kalimantan Timur, termasuk di kawasan Pantai Panrita Lopi. Ini, menurutnya, adalah bagian dari kemajuan desa dan pemerataan pembangunan daerah.
Turut hadir mendampingi, Ketua TP PKK Prov Kaltim Syarifah Suraidah, Ketua DPRD Prov Kaltim Hasanuddin Mas’ud, Sekretaris Daerah Kaltim Sri Wahyuni, Kepala Dinas PUPR Kaltim Fitra Firnanda, Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal, Kepala Disdikbud Kaltim Armin dan jajarannya.
Peninjauan ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud ke utara yakni Bontang, Kutai Timur dan Berau. (Adv/Diskominfokaltim)
Editor: Sukri