Insitekaltim, Samarinda – Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) H Seno Aji mengajak mahasiswa untuk tidak sekadar menjadi pengamat, tetapi aktif terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) serta mendukung upaya swasembada pangan.
Ajakan ini ia sampaikan usai membuka Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) XI Forum Nasional Sosial Masyarakat (Fornassosmas) BEM se-Indonesia di Gedung Rektorat Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda, Kamis 26 Juni 2025.
“Jangan sampai adik-adik mahasiswa Universitas Mulawarman tertinggal. Kita tidak ingin pembangunan IKN hanya diisi oleh tenaga-tenaga dari luar daerah. Mahasiswa lokal harus mengambil bagian,” ujar Seno Aji.
Kehadiran IKN di Kaltim menjadi peluang besar bagi kampus, mahasiswa, dan masyarakat sipil untuk berkontribusi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Peran mahasiswa tidak cukup jika berhenti di ruang demonstrasi. Keterlibatan mereka dalam riset, usulan kebijakan, dan aksi nyata dibutuhkan lebih dari sebelumnya.
“Harapan kita adalah BEM punya semangat baru. Jangan hanya dikenal dari sisi demonya, tapi juga dari hasil penelitiannya. Mahasiswa harus jadi mitra pemerintah dalam menyusun kebijakan yang relevan dan berdampak,” ujarnya.
Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci kemajuan. Mahasiswa perlu turun ke lapangan, berdialog dengan masyarakat, serta bekerja sama dengan dosen dan praktisi. Peluang ini terbuka di banyak bidang, termasuk pertanian, perikanan, dan pengembangan wilayah desa.
“Kami menargetkan swasembada pangan dalam waktu satu tahun. Ini bukan mimpi, tapi perlu gotong royong. Mahasiswa bisa bantu lewat riset lapangan, inovasi teknologi pertanian, hingga penyuluhan di desa-desa,” ucapnya.
Potensi kelautan, terutama perikanan tangkap di Selat Makassar, belum tergarap maksimal. Mahasiswa diundang untuk memberikan ide-ide segar mengenai pengelolaan sumber daya laut yang mengutamakan keberlanjutan dan kesejahteraan nelayan.
“Potensi laut kita luar biasa. Sayang kalau mahasiswa hanya sibuk di ruang diskusi, padahal ide-ide kalian sangat dibutuhkan. Ayo bantu maksimalkan potensi perikanan kita untuk kemakmuran rakyat,” katanya.
Seno Aji juga berbagi pengalaman pribadinya sebagai mahasiswa aktif. Saat ini ia sedang menempuh studi doktoral di Unmul. Bagi dirinya, organisasi seperti BEM memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kepemimpinan.
“Saya tahu betul pentingnya BEM. Jangan takut bergabung hanya karena identik dengan demo. BEM punya banyak kementerian internal. Banyak kontribusi bisa diberikan. BEM harus jadi tempat berorganisasi dan melatih kepemimpinan, bukan sekadar panggung orasi,” tutur Seno.
Kemampuan bahasa asing, terutama Bahasa Inggris, disebut sebagai modal penting. Mahasiswa perlu memiliki wawasan global tanpa kehilangan akar lokal agar siap bersaing dan menjalin jejaring internasional.
“Mahasiswa yang punya kapasitas global, tapi tetap punya kepedulian lokal, itulah yang kita butuhkan. Ayo kita bangun Kaltim dari kampus-kampus kita sendiri,” lanjutnya.
Pemprov Kaltim membuka ruang dialog dengan mahasiswa, siap mendengar kritik dan mengadopsi hasil riset yang bermanfaat. Mahasiswa dipandang sebagai mitra kritis yang membawa energi, gagasan, dan idealisme.
“Mahasiswa bukan oposisi, tapi mitra. Energi kalian adalah kekuatan besar untuk menjadikan Kaltim sukses menuju Generasi Emas 2045,” tutupnya.(Adv/DiskominfoKaltim)
Editor: Sukri