
Insitekaltim, Kukar– Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara kembali semarak dengan gelaran adat tahunan yang sarat makna dan budaya: Pesta Laut Pesisir. Acara yang berlangsung pada tanggal 3 hingga 4 April ini, bukan sekadar tradisi, melainkan wujud nyata rasa syukur masyarakat pesisir atas limpahan hasil laut sekaligus momentum penguatan ekonomi lokal serta promosi pariwisata daerah.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kukar Zikri Umulda kepada MSI Group, Sabtu 5 April 2025 menerangkan fokus utama dari kegiatan ini adalah dua prosesi adat yang menjadi ikon sakral masyarakat setempat, yakni upacara Melarung dan Berlimbur. Seperti tahun-tahun sebelumnya, rangkaian acara diawali dengan ritual injak bara api, simbol keberanian dan penyucian diri oleh tokoh adat yang dipercaya memiliki kekuatan spiritual.
Setelah itu, sambungnya, dilanjutkan dengan proses pelarungan sesajen—persembahan hasil bumi dan laut yang dilarungkan ke tengah laut sebagai wujud sedekah laut dan penghormatan kepada penguasa alam.
Sesajen yang sudah disiapkan secara khusus dibawa menggunakan kapal ke tengah laut dan dilarungkan dalam prosesi yang sakral.
Bagi masyarakat Kuala Samboja, kegiatan ini memiliki nilai spiritual yang tinggi sebagai ucapan terima kasih atas hasil laut yang berlimpah serta harapan akan keselamatan dan keberkahan di masa mendatang.
Sebagai penutup dari rangkaian prosesi adat, dilaksanakan tradisi berlimbur, sebuah ritual saling siram air antarwarga yang sarat akan simbolisasi kebersamaan, kesucian, dan persatuan. Tradisi ini bukan hanya menyenangkan, namun juga mengandung filosofi mendalam tentang kebersamaan dan membersihkan diri dari hal-hal negatif.
Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara menunjukkan komitmennya dalam mendukung dan melestarikan kearifan lokal dengan memasukkan Pesta Laut Pesisir sebagai agenda tahunan dalam Kalender Event Dinas Pariwisata Kukar.
Zikri menyatakan bahwa dari sisi pembiayaan, pelaksanaan kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah, sementara untuk pelaksanaan teknisnya, acara dikawal oleh panitia lokal yang terdiri dari pihak Kecamatan Samboja, Kelurahan Kuala Samboja, serta pelaku ekonomi kreatif (ekraf) Kecamatan Samboja.
Kolaborasi ini mencerminkan semangat gotong royong antar-elemen masyarakat dan pemerintah dalam menjaga identitas budaya yang kian tergerus zaman. Acara ini menjadi panggung besar untuk menunjukkan betapa kekayaan budaya lokal bisa bersanding dengan geliat ekonomi dan pariwisata modern.
Tak hanya prosesi adat, Pesta Laut Pesisir juga menjadi ajang unjuk kreativitas para pelaku seni dan pelaku usaha lokal. Tahun ini, terdapat 17 talent tari lokal yang berasal dari sanggar-sanggar tari Kecamatan Muara Jawa, Samboja, Samboja Barat, serta grup tari dari pelajar sekolah. Selain itu, 13 grup band lokal turut memeriahkan suasana dengan penampilan yang membakar semangat pengunjung.
Dari sisi ekonomi, acara ini menjadi berkah tersendiri bagi para pelaku UMKM. Sebanyak 120 tenant UMKM lokal turut serta menawarkan berbagai jenis makanan khas, jajanan tradisional, hingga produk kerajinan lokal.
Zikri menyebutkan bahwa hanya UMKM lokal yang dilibatkan, sebagai bentuk dukungan penuh terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Pesta Laut Pesisir tak lepas dari peran aktif berbagai komunitas yang turut ambil bagian dalam pelaksanaan acara. Mulai dari Ekraf, Pramuka, PMI, KNPI, KONTRASS, Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP), hingga komunitas anak muda lokal seperti PCK, Anakonda, Piton, dan SP. Keterlibatan mereka menunjukkan semangat generasi muda dalam melestarikan budaya leluhur dan menjadikan acara ini semakin inklusif.
Lembaga Adat Kuala Samboja juga berperan sentral dalam menjaga keaslian prosesi adat, memastikan nilai-nilai sakral tetap terjaga di tengah kemeriahan acara.
Tak bisa dipungkiri, Pesta Laut Pesisir membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Kecamatan Samboja. Aktivitas perdagangan meningkat, penginapan-penginapan di sekitar lokasi acara mengalami lonjakan tingkat hunian, dan seniman-seniman lokal mendapatkan ruang berekspresi yang layak.
Lebih jauh, pemerintah daerah berharap agar acara ini tidak hanya menjadi hiburan tahunan, tetapi mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan pesona budaya yang autentik, kekayaan alam pesisir yang memukau, dan keramahan masyarakat, Samboja memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi unggulan di Kalimantan Timur.
“Harapannya, dengan terus diagendakan setiap tahun, acara ini bisa semakin menarik perhatian wisatawan dan menjadi daya tarik unggulan Kutai Kartanegara,” pungkasnya. (Adv)