
Insitekaltim, Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) akan melaksanakan Program Gerakan Pangan Murah ( GPM) di Masjid Agung pada Selasa, 11 Maret 2025.
“Rencana besok Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara akan melakukan Gerakan Pangan Murah di Masjid Agung,” ungkap Asisten II Setda Kukar A Yani kepada awak media usai mengikuti Rapat Pengendalian Inflasi di Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri 1446 Hijriah di Ruang Eksekutif Kantor Bupati Kukar, Senin 10 Maret 2025.
Lebih lanjut dikatakannya GPM merupakan salah satu penetrasi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk menekan inflasi.
Yani menambahkan tema yang dibahas tentang Ulama Peduli Inflasi.
“Jadi, pada intinya ulama dilibatkan dalam proses sosialisasi, dalam edukasi proses penjualan maupun pembelian,” bebernya.
Dan yang pertama, sambungnya, ini dilakukan di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota.
“Kedua, rapat tadi adalah rapat inflasi yang melibatkan para ulama untuk proses sosialisasi. Kegiatan inflasi juga yang terkait dengan bahan-bahan pokok menjelang hari besar keagamaan terutama menjelang lebaran,” paparnya.
“Dengan demikian, besok kami akan melakukan GPM,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Ketahanan Pangan menginisiasi program Gerakan Pangan Murah untuk menekan lonjakan harga pangan.
“Dengan adanya GPM diharapkan harga pangan tetap terkendali. Sehingga tidak membebani warga khususnya yang berpenghasilan rendah,” ungkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sutikno di Desa Rapak Lambur, pada Rabu 26 Februari 2025 sebagaimana dikutip Insitekaltim dari keterangan tertulis yang diterima media ini, Selasa 4 Maret 2025.
Lebih lanjut dijelaskan Sutikno, GPM merupakan salah satu program unggulan yang terus diupayakan dalam membantu masyarakat menghadapi tingginya harga pangan terutama menjelang hari besar. Program ini dilaksanakan dua kali dalam setahun dan dapat lebih sering, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Menurutnya program GPM sangat dinanti oleh masyarakat, terutama dalam situasi harga pangan yang cenderung naik, seperti yang terjadi pada perayaan Merah Putih lalu.
Ketika hanya tersedia satu ton beras dari Bulog, kata dia, animo masyarakat sangat tinggi. Hal ini membuktikan pentingnya kehadiran GPM dalam menjaga stabilitas harga pangan di pasar.
“Keberhasilan program ini tidak lepas dari koordinasi yang terus dilakukan dengan pihak Bulog. Dinas Ketahanan Pangan berupaya memastikan ketersediaan bahan pangan yang terjangkau, terutama beras, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” bebernya.
Ia menambahkan GPM juga akan difokuskan pada daerah-daerah yang tidak memproduksi padi atau beras, seperti daerah Kenohan dan Kebang Janggut.
Hal ini, sambungnya, sesuai dengan arahan pemerintah provinsi dan instruksi bupati agar GPM lebih difokuskan pada daerah-daerah yang benar-benar membutuhkan agar dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
Tak pelak, ujarnya, Dinas Ketapang bergerak cepat melakukan roadshow untuk menjual bahan pangan dengan harga terjangkau.
“Pasar murah nantinya akan diadakan di beberapa lokasi pasar di Kukar,” pungkasnya.