
Insitekaltim, Samarinda – Memasuki Ramadan hingga menuju Hari Raya Idulfitri 1446 H, Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud memberikan perhatian khusus pada penanganan inflasi. Gubernur menyebutkan terdapat empat faktor yang harus menjadi perhatian dalam pengendalian inflasi.
“Pertama ketersediaan pangan terutama beras. Kedua distribusi yang harus didukung infrastruktur jalan yang baik. Ketiga harga terjangkau dan keempat komunikasi yang efektif,” kata Gubernur Rudy Mas’ud saat memimpin High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Senin, 10 Maret 2025.
Gubernur memberi catatan agar Bulog dapat menjaga stok beras dengan baik sebagai cadangan penyediaan pangan terutama beras.
Sebab masyarakat Kalimantan Timur secara umum masih mengonsumsi beras. Ditambah lagi kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) yang bisa dipastikan menyebabkan kebutuhan beras semakin meningkat.
Selanjutnya, Rudy juga menegaskan bahwa Kaltim perlu melakukan langkah-langkah optimalisasi lahan persawahan dengan memanfaatkan sungai-sungai yang dimiliki. Rudy melihat potensi dari Sungai Mahakam yang melintasi Kutai Kartanegara dan Kutai Barat atau Sungai Longkali di Paser dan berbatasan dengan Penajam Paser Utara (PPU). Panen Kaltim diupayakan tidak lagi sekali setahun, tapi dua hingga tiga kali setahun.
Selain pemanfaatan lahan, distribusi juga harus diperhatikan untuk menekan inflasi. Distribusi pangan yang baik harus ditopang oleh kondisi jalan yang layak dan baik.
“Keterlambatan distribusi juga berpotensi menyebabkan inflasi,” ungkap Gubernur.
Ke depan, untuk memudahkan proses distribusi di 10 kabupaten dan kota di Kaltim ia bertekad agar seluruh jalan yang menghubungkan tiap daerah memiliki kelayakan infrastruktur jalan yang baik.
Selanjutnya, Rudy juga menegaskan keterjangkauan harga juga perlu diperhatikan oleh OPD terkait. Hal ini dapat dilakukan dengan menanam tanaman untuk kebutuhan sehari-hari di sekitar rumah.
“OPD terkait harus mengajak masyarakat menanam cabai di sekitar rumah melalui sosialisasi,” imbuhnya.
Terakhir yang tidak kalah penting adalah melakukan komunikasi serta kerja sama baik pemerintah maupun masyarakat dalam menangani masalah inflasi.