Insitekaltim, Samarinda – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melaksanakan Khatam Al-Quran dan Pemberian Santunan Anak Yatim di Kantor Bapenda Kaltim, Jalan MT Haryono, Samarinda, Senin (6/1/2025).
Hadir Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik, perwakilan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kaltim, dan puluhan santri dan santriwati dari Pondok Pesantren (ponpes) Harun Nafsi dan Ponpes Syeikh Mahmuddin.
Kegiatan ini digelar dalam rangka syukuran atas keberhasilan memuaskan Bapenda Kaltim mencapai pendapatan daerah yang melebihi target.
Dijelaskan Kepala Bapenda Kaltim Ismiati bahwa per 31 Desember 2024 lalu, pendapatan daerah yang ditargetkan mencapai Rp21,2 triliun, dapat teralisasi hingga Rp22,06 triliun atau 103 persen, dengan surplus Rp845 miliar.
“Kita lihat di komponen PAD totalnya Rp9,9 triliun tercapainya Rp10,2 triliun. Jadi PAD ini ada peningkatan Rp235 miliar atau realisasinya 102,36%,” jelasnya.
Selain itu, ia bersyukur atas berjalan lancarnya penerapan tarif baru Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sejak Minggu (5/1/2025) lalu.
Kebijakan baru tersebut, dinilainya menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kemudahan layanan pajak sekaligus meringankan beban masyarakat. Juga, mempercepat bagi hasil antara pemprov dan pemerintah kabupaten/kota.
“Untuk 2025 penerapan tarif baru dan opsen, itu semua Alhamdulillah berjalan lancar. Artinya tidak ada hambatan bagi Kaltim. Tinggal bagaimana kita bisa mendorong sosialisasi ke masyarakat,” ujarnya.
Di sisi lain, Akmal Malik melalui kesempatan tersebut juga mengapresiasi kinerja baik Bapenda. Ia bersyukur dapat menjadi bagian dari kemudahan kebijakan bagi masyarakat. Menurutnya, pencapaian ini adalah cara supaya masyarakat bahagia. Daerah yang maju diisi oleh masyarakat yang sejahtera.
“Intinya masyarakat bahagia, berarti daerah itu maju. Saya sangat mengapresiasi kinerja bapenda dan tentunya kita sangat bersyukur atas apa yang sudah kita raih,” ungkapnya.
Kendati demikian, ia berharap Bapenda tidak berpuas diri dan berhenti berinovasi. Perkembangan informasi dan teknologi akan terus bergerak maju. Diharapkannya, Bapenda mampu mengadaptasi kemajuan itu dan membuat transaksi semakin mudah ke depan.
“Artinya masih banyak ruang-ruang yang perlu kita eksplor ke depannya dan yang perlu kita perbaiki adalah data dahulu,” tutupnya sambil menegaskan pentingnya sebuah data dalam era digitalisasi.
Acara ditutup dengan pemberian santunan oleh Baznas kepada tiap-tiap santri dan santriwati. Bagi santri dan santriwati yang berhasil mengkhatamkan 20 sampai 30 juz, Pemerintah Provinsi Kaltim memberikan prioritas untuk mendapatkan beasiswa pendidikan di perguruan sebagai apresiasi.