Insitekaltim, Samarinda – Pariwisata Kota Samarinda masih belum secara maksimal mendapat perhatian dari pemerintah kota, baik secara pengelolaannya maupun fasilitas yang dimiliki, sehingga kesulitan ditawarkan kepada wisatawan
Ditegaskan Ketua Biro Organisasi DPD Kalimantan Timur Himpunan Pramuwisata Indonesia yang juga Dewan Adat Awang Dayang Maharaja Sakti Kalimantan Timur, Awang Jumri, S.Pd, kepada insitekaltim, Jumat (31/5/2019) di D’kopi Jalan Juanda Samarinda .Dia mengungkapkan Samarinda selama ini hanya menjadi tempat transit bagi wisatawan untuk melanjutkan perjalanan menuju lokasi wisata daerah lain.
“Sebagai pemandu wisata yang setiap hari dalam tugasnya berkomunikasi dengan wisatawan mancanegara/domestik, saya sering mendengar dari mereka. Samarinda hanya merupakan transit menuju kabupaten kota lain yang memang sudah terkenal tempat wisata seperti di Kabupaten Kutai Timur,” ungkap Jumri sapaan akrabnya kepada insitekaltim.
Menurutnya, pemerintah kota harus lebih memperhatian okyek wisata yang sudah ada maupun yang belum tersedia. Samarinda harus lebih banyak berbenah di sektor pariwisata karena ia menilai banyak potensi yang dapat digali di Samarinda objek pariwisatanya yang sangat banyak.
“Padahal kita punya banyak tempat wisata yang dinilainya sangat berpotensi dan bisa dikembangkan untuk menjadi obyek wisata dan bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), diantaranya Desa Budaya Pampang, Kampung Tenun, Taman Borneo, Rumah Ulin, Salma Shofa, Islamic Center, Mahakam Lampion Garden, Kapal Susur Sungai , Pura Jagat Hita Karana, Budhist Center (Vihara Maitreya), Masjid Shiratal Mustaqiem, Air Terjun Tanah Merah, Air Terjun Berambai, Puncak Batu Putih Samarinda, Taman dan Museum Samarendah yang terbaru ini sering menarik wisatawan mampir apalagi saat malam hari menikmati pesona Air Mancur Taman Samarendah,” jelasnya.
Awang Jumri, berharap kepada pemerintah agar lebih serius memperhatikan pada pembangunan sektor wisata. Selain, mendorong Pemerintah Kota Samarinda untuk mendorong kesadaran warga Samarinda terhadap potensi wisata yang dimiliki
“Pemerintah seharusnya lebih masif membangun sektor wisata baik itu dari pembangunan Infrastruktur, juga dibangun cagar wisatanya, sehingga orang Samarinda jadi rasa memiliki sebagai tuan rumah destinasi wisata itu sehingga kemauan merawat potensi wisata juga besar,” ungkap Jumri.
Lebih lanjut, Jumri berharap dengan program pariwisata yang dapat didorong menjadi salah satu sektor yang dapat menghasilkan pendapatan asli daerah di Kota Samarinda dan juga akan berdampak besar bagi masyarakat di sekitaran objek wisata .
“Ya kita semua berharap sektor pariwisata akan lebih banyak juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Samarinda sendiri dan juga untuk PAD Samarinda pastinya,” pungkasnya. (Renalt)