Insitekaltim, Samarinda – Samarinda bersiap menyambut babak baru dalam tata kelola pemerintahan dan pengembangan kota. Dalam debat publik yang berlangsung di Studio Kompas TV, Jakarta, Senin (4/11/2024) malam ini, warga Tepian diajak mengenal lebih dalam visi dan misi pasangan calon tunggal yang akan memimpin mereka lima tahun ke depan.
Berkompetisi melawan “kolom kosong,” pasangan calon tunggal ini tetap harus meyakinkan warga bahwa mereka layak dipilih pada Pilkada Samarinda 27 November mendatang.
Debat dengan tema “Transformasi Tata Kelola Pemerintahan, Digital Government dan Pemenuhan Utilitas Fasilitas Kota” ini digelar oleh KPU Kota Samarinda sebagai bagian dari komitmennya untuk memastikan masyarakat benar-benar memahami tawaran program dari calon pemimpin mereka.
Firman Hidayat Ketua KPU Kota Samarinda mengajak warga untuk menggunakan debat ini sebagai kesempatan menilai lebih dalam pemikiran dan rencana pasangan calon dalam membangun masa depan Samarinda.
Saat membuka debat, Firman Hidayat menegaskan bahwa meski pilkada kali ini hanya menghadirkan satu pasangan calon, kewajiban untuk melaksanakan debat kandidat tetap dilakukan demi transparansi dan edukasi pemilih.
“Malam ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk melihat dan menilai calon pemimpin mereka. Kami harap warga Samarinda datang ke TPS pada 27 November dan menyalurkan suara untuk masa depan kota ini,” ujar Firman.
Firman menegaskan, meskipun warga akan menghadapi pilihan tunggal, kesadaran dan partisipasi tetap menjadi kunci dalam memastikan kepemimpinan yang kuat. “KPU ingin warga memahami bahwa suara mereka tetap sangat penting, termasuk memilih atau tidak memilih kolom kosong,” tambahnya.
Debat ini menghadirkan lima panelis terkemuka dari berbagai disiplin ilmu yang siap menguji ketajaman visi dan misi pasangan calon. Mereka adalah:
1. Prof. Haviluddin – Pakar dari Fakultas Teknik Universitas Mulawarman.
2. Wesley Liano Hutasoit – Dosen Fisipol Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
3. Dr. Isnawati – Akademisi dari Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
4. Suwardi Sagama – Pakar Fakultas Syari’ah UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda.
5. Hajaturamsyah – Wakil Sekretaris DPD Ika Lemhannas Kalimantan Timur.
Kehadiran panelis yang kompeten diharapkan mampu mendorong debat menjadi lebih dari sekadar formalitas. Melalui pertanyaan tajam dan kritis dari para panelis, warga Samarinda akan mendapat gambaran jelas mengenai langkah nyata pasangan calon dalam mewujudkan pemerintahan berbasis digital dan tata kelola kota yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Tema debat kali ini menggugah pertanyaan besar: seberapa siap Samarinda memasuki era pemerintahan digital? Dengan tata kelola pemerintahan dan fasilitas publik yang semakin mengandalkan teknologi, pasangan calon harus mampu meyakinkan warga bahwa transformasi ini tidak hanya janji semata, melainkan memiliki langkah-langkah konkret untuk dijalankan.
“Harapan besar kami, debat ini mampu membuka wawasan masyarakat untuk memilih secara cerdas,” kata Firman.
“Pemilih yang datang ke TPS nanti diharapkan benar-benar memahami visi misi calon serta urgensi memilih pemimpin dengan solusi yang nyata, bukan hanya sekadar janji,” tambahnya.
Debat ini diharapkan menjadi momen penting yang akan membantu warga Samarinda dalam menentukan masa depan kota mereka. Firman Hidayat menutup sambutannya dengan pesan kuat kepada warga Samarinda untuk berperan aktif dan menjadikan 27 November nanti sebagai perayaan demokrasi bagi kota tercinta.
Warga Samarinda diharapkan tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga berpartisipasi aktif, memilih pemimpin yang membawa komitmen nyata dalam mewujudkan perubahan.
Melalui debat publik ini, jalan menuju transformasi digital dan tata kelola kota yang modern semakin nyata dan partisipasi aktif warga diharapkan menjadi langkah pertama menuju perubahan itu.
Pilkada Samarinda hanya diikuti satu pasang calon yakni Andi Harun yang berpasangan dengan Saefuddin Zuhri.